Dec 28, 2011

Bersih-bersih buat 2012..

Saya ada janji jam sebelas tapi ingin sekali menulis tentang ini dulu sebelum lupa *yang mana sebetulnya ga akan lupa sih, cuma alesan aja biar kesannya penting*. Hehehe.

Pagi ini saya BBMan sama Budi, teman SMA saya. Kami sudah tidak berkomunikasi lama sekali, baru kemudian sering balas-balasan mention di Twitter untuk hal-hal yang kurang penting semacam "Bebeeeeb.." atau "Kamu ga bici, kamu kece.." Ya seperti itulah, lalu nanti ada Bang Eja, teman SMA juga, yang akan ikut nyamber. Ya begitulah, samber menyamber menjadi satu, itulah Indonesia *nyanyi*. *lalu dikeplak massa*

Oke, kembali ke pagi ini, saat lagi BBMan sama Budi dan bercerita tentang rencana ini itu nina ninu, tiba-tiba dia mengetik "... apa-apa yang dimulai dari unsur dendam itu bermata dua, Lan. Jadi coba pikirin lagi. Dendam itu jadi nutup mata hati.. Yang bisa merambat ke rejeki dan pilihan-pilihan lainnya.. Coba pikirin lagi.."

JLEB!!!! CLESS!! TING!! BRASS!!!
*pedang menusuk*
*simbal menyatu*
*gelas berdenting*
*air mengguyur*
--> kenapa pake dijelasin satu-satu coba?? *sigh*

Saya ga fokus sama apa yang Budi jelaskan sesudahnya tentang advertising dan branding dan bla bla bla karena sudah sibuk berpikir tentang dendam dan bermata dua tadi.

Bener juga ya, untuk apa saya melihat terus-terusan ke belakang dan semua yang saya lakukan sekarang menjadi bentuk pemuasan dendam pada masa lalu saya? Apa untungnya buat saya? Apa untungnya buat si dendam? Apa untungnya buat masa depan saya juga? GA ADA. Jadi buat apa memelihara dendam?

Saya tahu meninggalkan perasaan sakit dan dendam itu ga mudah ya, tapi saya yakin kalau sudah mampu memaafkan dan meninggalkan dendam itu jauh di belakang, kita pasti bisa lebih maju dan lebih legowo dalam menjalani hidup. Lebih bisa santai, lebih tidak kemrungsung, lebih penuh ridho (tanpa rhoma...*teteeep*).

Maka sekarang saya mau belajar ah untuk membersihkan diri dan memaafkan dan meninggalkan perasaan dendam jauh di belakang. Biar jalan ke depannya semakin lapang dan menyenangkan. :) Amin. SEMANGAAAT!!!! *jumplak2 kiri kanan depan belakang salto koprol split*

Baiklah dear masa lalu, sudah mau 2012 nih, terimakasih ya sudah pernah menjadi bagian hidup saya. Terimakasih sudah mengajarkan banyak hal. Terimakasih untuk sebuah arungan perahu dengan ombak memecah sore. Terimakasih untuk cicit burung mewarnai pagi. Terimakasih untuk terik matahari memeluk siang. Saya akan bersiap untuk mengalami itu semua lagi di tahun mendatang, dengan hati yang lebih bersih dari dendam dan rasa sakit. Sesekali menengok tidak apa ya, biar bisa terus belajar dan berkaca. :) I'm welcoming 2012 with an open heart, full of hope. YAY!! Bismillah..

Senyum dulu ah.. :)

Tambahan biar dikata punya temen artis:
Budi is one of the member of the band Nunung Cs, btw. Saya pernah melihat dua kali mereka manggung, ikutan joget lagi. Hahaha. Tadi coba mencari video mereka di Youtube dan dapat!!! *lalu malah asyik melihat video mereka yang lain*. Lagunya lucu-lucuuuu dan yang 'Alhamdulillah' bagus banget. :) Here I present to you two of their music yaaaaaa.. Enjoy!! ;)


Dec 27, 2011

Ofkooorrzzzz...

Seseorang mengirimi saya email beberapa bulan lalu, mengatakan suka membaca blog saya dan ingin punya hidup kayak saya. Saya bengong.

Seorang adek kelas di kampus (dengan jurusan yang berbeda) mengirimi pesan ke saya lewat Facebook, menanyakan harga beberapa sepatu dan pesan diakhiri dengan kalimat "Aku pengen banget kayak Kak Bulan deh, enak ya idupnya.." Saya bengong.

Saya juga sering disindir (sambil bercanda) oleh beberapa teman saya karena bisa jalan-jalan tanpa mikirin jatah cuti dari kantor seperti mereka atau seperti tidak mikirin uang kayak mereka. Saya bengong.

Dan tiba-tiba 'bengong' jadi hobi baru saya. Ada yang mau ikutan? Hehehe.

Truth is, apa hidup saya seenak yang orang baca dalam blog ini? Alhamdulillah, iya. Karena semua isi blog ini adalah kejadian nyata. Tapi apa semua kejadian nyata saya tulis di blog? Ofkooorrrzzzzz....NOT!! Hihihi..

Pernah mendengar kalimat "A person who you think is very extrovert is actually the most introvert of all, and vice versa."? Itu saya. Ya, saya extrovert untuk beberapa hal dan pada beberapa orang, tapi ada banyak bagian dalam hidup saya yang tidak ingin saya bagi, bahkan kepada mereka. Most of that is shit. Hehehe. Shit happens in my life, shit happens in everyone's life. Membagi 'shit' itu pada orang lain atau tidak, nah itu pilihan. I personally think people don't deserve my shit. Maka kejadian yang sampai membuat saya jatuh, saya pilih untuk saya sendiri, biar saya aja yang pusing, tidak usah dibagi-bagi. Nanti kalau ada pembelajaran penting dari those shits, nah biasanya itu yang saya bagi. As simple as that. Memudahkan untuk kalian juga kan, ga perlu ikut pusing mikirin (GR berat kayak ada yang mau ikut mikirin). Hihihi.

Jadi masih sibuk pengen punya hidup kayak saya? Bener nih? Kalau mau, ambil paket lengkapnya ya. Lengkap dengan shitty-things yang terjadi. Hehehe.

Dan yakin ga mau bersyukur sama hidupnya sendiri nih? Orang luar bisa pointing-out keenakan hidup kalian lho, masa kalian sendiri ga bisa lihat? Hihihi. Count the blessing yuk, biar bisa bersyukur. :)

Senyum dulu ah.. :)

-Bulan yang mau lanjut bengong-

Dec 26, 2011

Christmas..

Dec 24, dinner with Acil Silka n Onya

Dec 25, Christmas Celebration with family.. :)

Merry Christmas!!

Terimakasih Tuhan untuk berkat hidup yang Engkau berikan tak henti-henti.
Terimakasih untuk keluarga yang tidak pernah berhenti mendukung.
Terimakasih untuk teman-teman yang terus menghadirkan tawa.
Terimakasih untuk mereka yang membuatku tetap berdiri di atas tanah baik dengan komentar, sindiran, keluhan, maupun sanjungan.
Terimakasih untuk berkat rejeki yang selalu Engkau cukupkan.
Terimakasih untuk kesempatan melihat dunia.
Terimakasih untuk keberadaan mereka yang tak henti menjatuhkan dan terimakasih untuk keberadaan Engkau yang tak henti selalu menaikkan. :)

Terimakasih Tuhan.. :)

Senyum dulu ah.. :)

*Iya, saya selalu mellow beberapa hari menjelang dan sesudah natal. Maapkan... Hihihi.. *salim*

Oh dan terimakasih untuk hadiah natal tahun ini. :) Dipersembahkan secara ciamik oleh Mas Eca dan Mas Yurie. Hihiy. Alhamdulillah.. :)


Dec 22, 2011

Mom..

Malam itu saya sedang menghabiskan waktu bersama teman-teman di sebuah ladang gaul di Jakarta Selatan (deilah Lamandau aja dibilang ladang gaul deh.. :))) ), when I overheard satu anak di belakang saya mengucap "Iyeeeee, cerewet banget sih. Ya orang juga nanti pulang!!". Saya menengok sekilas, ia sedang  berbicara di telepon. Telepon dimatikan, digantikan dengan ucapan "Nyokap gue cerewet banget deh!! Berisik!! Rempong!!" Lalu disambut gelak tawa kecil temannya. Dan saya tertegun.

How can we define a good mother than a bad one then?
A good mother is the one who will always there beside us while a bad one not?
A good mother is the one who accept us for the way we are?
A bad mother is the one who always demand us to be like what they want?
A bad mother is the one who never trust us and check on us every minute every day?

Well, motherhood has never been easy. It's a constant bond that one can never realize until they become a mother on their own. That is what I know.

Mine? Oh, mamah saya selalu menjadi teman, sahabat, pendukung, sekaligus 'musuh' saya. Hell yeah, semua itu ada di mamah saya. Dalam usia saya yang dua puluh enam tahun ini, yang berarti sudah dua puluh enam tahun sembilan bulan saya hidup bersamanya, saya masih belajar untuk terus memiliki hubungan dua arah yang baik dengan mamah. Ya, ada masa saya sangat sebal dengan beliau. Ya ada masa saya ingin teriak "Aaaaaah, kenapa siiiih???" pada Tuhan bertanya kenapa mamah saya begini dan begitu. Ya ada masa saya mendehem dan berpikir "Yea right, like she knows!!" yang ingin saya acukan bahwa mamah tidak mengerti posisi saya selain hanya ingin saya bergerak sesuai dengan yang beliau inginkan. Tapi, ya, ada masa saya menyadari bahwa dengan segala kekurangan saya, dengan segala kebodohan saya, dengan segala keanehan saya, mungkin beliau lah satu-satunya orang yang dengan tulus tetap menyayangi saya.

Saya jadi ingat pembicaraan saya dan Mas Yurie tentang ibu. More or less, he said "Tidak ada yang salah dalam hubungan anak dengan ibunya yang kadang kurang baik. Semua kembali ke adanya senjang waktu di antara mereka berdua yang membuat cara berpikir mereka berbeda. Apa yang dilakukan seorang ibu adalah karena ia ingin menunjukkan rasa sayang, dan kadang, hal ini diterima anaknya sebagai sebuah keribetan. Ibu nelpon itu karena dia ingin tau kabar anaknya, memastikan anaknya baik-baik saja, hal yang membuat dia tenang. Sementara anaknya mungkin menganggap itu ribet, anaknya lagi ada kegiatan sama temannya pake ditelpon terus-terusan. See? Beda cara pemikiran dan beda penerimaan. Ya itu wajar. Tinggal bagaimana kita sebagai anak berkompromi dengan itu semua."

Saya tersenyum melihat kebenaran dari apa yang dia katakan. Tidak berapa lama Mas Yurie mengatakan itu, saya melihat contoh nyata. Seorang ibu di depan kami menelpon anaknya "Loe dimana? Yeeee, cepet datang kesini, mamah uda beliin makan. Iiiih, uda beliin makan banyak, jangan main-main ya, cepet kesini!!" Tidak berapa lama anaknya datang, ibunya bertanya lagi "Sama siapa? Kok sendirian? Mamah udah beliin makan banyak, temen-temennya mana?"

Anak itu keluar dan memanggil teman-temannya, dua orang. Lalu mereka duduk bersama dengan makanan terhidang banyak sekali di depan mereka. Tapi saya menangkap air muka anaknya yang sepertinya kesal. Sebal. Bete. Saya bilang ke Mas Yurie, "Ini ya mas yang namanya gap itu. Ibunya maksudnya baik, mau nraktir anaknya dan teman-temannya, tapi anaknya kesel karena waktu main dia dan teman-temannya jadi keganggu. Pikiran ibunya, anak-anak ini ditraktir makan enak dan melimpah pasti seneng. Tapi pemikiran anaknya, dia ga perlu makanan enak dan melimpah karena yang penting kumpul sama teman-temannya dan ga ribet pake ada ibunya di situ."

He smiled and said "Pinteeeerr..." *btw, saya jadi ngerasa oon banget deh kalo di"pinteeerrr"in orang..hahaha*

Maka saya berpikir, untuk hubungan yang sehat, saya harus bisa lebih berkompromi sama mamah, saya akan menikmati waktu bersama mamah, dibawa santai, ngga usah terlalu sensitif, dibawa senyum. Kalau mamah sedang menyebalkan (bagi saya), yasudah diterima saja. She's just being a mom. Kalau mamah sedang ribet atur-atur saya, yasudah diterima saja. She's just being a mom. Dan kalau mamah lah yang pada akhirnya memeluk saya dalam kasih, mencium kepala saya, mencium pipi saya, dan mengatakan sayalah pelita hatinya, so true that she's a mom. Hehehe.


Selamat Hari Ibu ya mamahku dan semua mamah-mamah di dunia.
Yang pake flats atau yang pake heels.
Yang pake celana panjang atau yang pake rok mini.
Yang merokok atau yang tidak.
Yang minum atau yang tidak.
Yang membuatkan bekal anaknya di pagi hari atau yang tidak.
Yang mengurus baju sekolah anaknya atau yang tidak.
Yang membaca agenda sekolah anaknya atau yang tidak.

Karena sesungguhnya, tidak pernah ada satu orang pun yang bisa mendefinisikan ibu yang baik itu seperti apa bagi semua orang. Bagi saya, terlepas dari segala kekurangannya sebagai manusia, mamah saya tetap yang terbaik. Aaaaa love uuu mucho mucho bujendraaaal.. Aaaaa love uuu mucho muchooo.. *monyong2in bibir ke mamah* Hahaha..

Senyum dulu ah.. :)

Dec 20, 2011

Merinding.. Rhema Marvanne..

Pertama lihat Rhema (deilah semacam kenal deket ajah siBulan menyebutnya langsung Rhema..Hahaha) saat sedang mencari acuan gospel untuk natal ini, dapat link dari salah satu orangtua murid. Melihat sekali dan langsung jatuhcinta. Sampai diputer berkali-kali selama berhari-hari. Sayang sampai sekarang belum nemu CDnya, sudah dicari ke dua toko musik dan belum ketemu. :( Dan entah kenapa ga niat gitu cari unduhan gratisnya Rhema, lagipula saya ga bisa compile CD, jadi kalau udah download juga ga bisa didengerin di Bombom, maka mari cari yang asli saja. Hehehe.

Check on Rhema's youtube page here ya.. Isn't she amazing??


Dan ya, keberadaan CD player di Bombom (yes people, there was no CD player in Obil.. Bulan anak baik, ga nuntut ini itu, gada CD player yowis denger radio aja. Hihihi) membuat saya kembali ke masa lalu saat saya menghabiskan sejumlah uang untuk membeli CD asli beberapa penyanyi instead of downloading them deh. :))) Ini baru beberapa bulan Bombom sama saya aja, CD udah nambah Buble dan NKOTB. Hahaha. In my defense: mau nonton NKOTB Juni nanti jadi harus persiapan jumplak-jumplak dari sekarang. (ya masih lama juga kali Lan..) Kekekeke.

Senyum dulu ah.. :)

Dec 18, 2011

Cerita hari ini..

Saya sedang agak kurang enak badan. Penggabungan dari malas makan, lapar, makan sedikit lalu ingin muntah, dan tenggorokan tak yahut. Hehehe. Tapi ndapapa, cuma radang tenggorokan aja kok, salah saya juga deh minum es beberapa kali beberapa hari lalu. Kekeke. *menyadari kesalahan, jadi nginyem aja ga berani komplain. :)))*

Anyhoo, pics from today..

Masakan Silka. She's a good cook yaaaa. Saya cices liat fotonya ajah. Mauuuuu. Yummy and healthy!! Sluurp!!


Spent the afternoon with Bli Ananta. Semacam anak gahol Jakarta aja kami lah, Minggu sore ngupi.. :)))) He drank cafe au lait, I drank machiato and dark choco rhum fusion drink with extra rhum. Hehehe.




He bought two new books dari acara mantra something something which he had attended before we met. Satu sangat ingin saya baca (dear bli, Bhagavad Gita-nya ke aku abis kamu selesai baca ya...) dan satu lagi memelasi saya. Jodoh dari Sorga. Huehehehe. Yasalam. *tepokjidat tepokpantat guling2* :)))



Mbak Santi joined us afterwards. ;)


Great weekend setelah Sabtu yang sangat penuh.. Hehehe. Alhamdulillah. :)

Senyum dulu ah.. :)

Dec 16, 2011

RealWOW!!

Sebelum saya mulai cerita tentang konser RealWOW (bukan ini bukan boyband Korea baru), ijinkanlah saya memamerkan syal (yang putih itu tuh..yang fotonya menurunkan pesona saya Onya Silka dan Acil di kalangan penggemar *bleh!!*) yang saya wantek kemarin. Hihihi. Ini karena lagi gatel, ga terima kalau ngewantek harus pake garam dapur (as in its instruction) plus cuka (as Mas Agust - Onya's boyfie - said). Jadi saya ingin membuktikan, bahwa tanpa garam dapur dan cuka, wantek ini bisa, cuma mungkin ga sebagus kalau pake dua itu aja sih. Hihihi.

Inilah hasil jadinya!! Tadaaaaa!! Me wuff it!! *jogedan lalu kayang*


Kemarin siang pake syal ini, malamnya pas nonton konser saya ganti syalnya pake syal batik karena dresscodenya casual batik (yakale casual batik pake syal ama tas doank yang batik.. :)))) ).


Nah tentang konser RealWOW, saya sendiri ngga tahu awalnya apa inti konser yang akan saya datangi ini. Sampe nanya ke Mbak Nyanyu bagaimana menjelaskan definisi dari konser ini dan beliau kasih satu kalimat "Konser Kampanye Keajaiban Indonesia". Tsadees!!

Kekisruhan pas masuk (dan duduk) yaudalah ya, mungkin panitia kurang antisipasi akan membludaknya pengunjung (yang mana agak membingungkan karena kan mereka tahu donk berapa tiket yang disebar??). Lalu ada pidato dulu bla bla bla. Dari pidato ini, keliatan banget deh orang Indonesia kurang persiapannya. Pak Hermawan Kertajaya masa nanya dulu ke panitia siapa nama ibu yang dinobatkan jadi CNN Hero, saya uda gatel aja pas dia salah sebut, uda pengen teriak aja "Ibu Robin Lim, Paaaaaakk..." Grrrr. Trus Ibu Bupati Minahasa Selatan masa salah dan belibet (cus she basically doesn't know him) pas nyebut nama Pak Hermawan Kertajaya. Lah padahal orangnya di sebelahnya gitu. Lha bagaimana ini kok ya kurang persiapan amat, menyebut nama orang dengan benar kan bagian dari menghormati dan menghargai (Bulan ya, bukan Wulan atau Ulan. Indira ya bukan Indria  atau Indra). :p

Lalu acara dimulai, ada medley lagu-lagu daerah yang sungguh dibawakan secara yoohoo oleh penyanyi laki-laki yang sayangnya sampai akhir acara saya ngga tahu dia siapa -__-", juga ada Lea Simanjuntak (suka sama suaranya dari pertama dengar di albumnya Viky Sianipar), Elfa's Singers (BOOM!!), Zaneta Naomi, dan Ivan Nestorman dan Bayang Pasir (Fauzan Ja'far) <-- dua nama terakhir saya nyontek di undangannya ya, berarti penyanyi laki-laki yang saya sebutkan pertama tadi namanya ada di salah satu dari dua nama ini. Hehehe.

Asik lho saat musik bertabuh dan lagu mulai dinyanyikan, beberapa kali penonton ikut nyanyi bersama dan beberapa kali juga saya ikut bergoyang bersama *tsah!!*. Dwiki Dharmawan yang malam itu menggawangi musik bagus sekali mengaransemen lagu-lagu daerah jadi ciamik dan hip!! (Boooo, saya pake kata ciamik!! Hahaha). Visualnya yang tangan bergerak menggambar itu juga keren banget deh. Sayang sampai dua jam waktu berlalu dan acara selesai, saya masih ngga nangkep inti dari konser ini. Hehehe. Foto-foto yang ditampilkan juga terus terang aja kalah kece (dan kalah banyak) sama foto-foto Indonesia yang ditampilkan di PictFest kemarin gitu. Kesannya semuanya dilakukan dengan terburu-buru, kurang persiapan. Padahal wisata Indonesia lagi ngehip banget sekarang di kalangan anak muda (termasuk saya, uhuk, masih muda kaaaan), jadi animo pemuda yang datang juga luar biasa. Kalau bisa digenjot dengan foto-foto yang lebih bagus dan banyak dan penyampaian pesan yang lebih menjelaskan apa inti acara semalam, pasti malam dan pagi ini twitterland akan penuh dengan tweet tentang konser RealWOW itu. Dengan sendirinya akan naikkin pamor Indonesia (dan pamor The Marketeers sebagai penyelenggara acara) deh. Tapi ya sebagai hiburan, RealWOW cukup menghibur lah. :)

Ya, saya sih senang-senang aja ya ada acara kumpul bareng teman-teman dan ketawa ketiwi. Hehehe. Khrateis pulak!! Courtesy of Picnicholic gitu loooohhh.... :D



Terimakasih Mbak Nyanyu dan Mbak Atiek.. :*

Senyum dulu ah.. :)

Dec 14, 2011

[Di jalan] saya (pernah) melihat..

1. Tiga anak SD membantu seorang penjual tabung gas tiga kilogram-an yang gerobaknya tidak mampu melewati rel kereta. Bapak penjual mendorong, adek-adek itu menarik gerobaknya dari depan sehingga bisa melewati ceglukan rel kereta. :) Alhamdulillah..

2. Seorang pemuda dengan kertas karton besar bertuliskan "Saya mau bekerja" dikalungkan di lehernya, berdiri di pinggir jalan dengan tersenyum dan membawa satu map berwarna merah di tangan kanannya. Mungkin ia lelah mengirim surat lamaran dan tidak pernah dipanggil. Mungkin ia sudah didesak kebutuhan hidup yang membuatnya tidak bisa duduk diam menunggu panggilan kerja. Maka ia berusaha dengan cara itu. :) Sungguh tulisan itu tulisan yang kuat, semoga pemuda itu cepat dapat pekerjaan. :) Amin.

3. Seorang pemuda bekerja sebagai statue-man untuk pembukaan sebuah apotek baru di Margo. Ia memakai baju kaku berwarna perak dengan tubuh (termasuk wajah dan rambut) yang juga dilumuri cat perak. Memegang dua buah tube vitamin C di tangannya, ia mematung. Orang yang lewat melihat ke arahnya sampai memalingkan muka. Beberapa anak kecil menertawakan dia. Dia tetap diam. Saya melihat matanya memerah. Mungkin dia tidak berkedip untuk waktu yang lama. Mungkin dia menahan sakit dan malu ditertawakan orang. Tapi tidak apa. Itu pekerjaan halal. Tuhan tidak pernah tidur. Dia tahu pemuda ini sedang berusaha, nanti insyaallah akan dijanjikan berkatNya. :) Amin.

4. Seorang nenek tua maju ke tengah jalan dengan tertatih-tatih. Di sampingnya, seorang ibu hamil. Mereka ingin menyeberang. Nenek ini semakin merangsek maju, berpegangan kuat dengan ibu hamil di sebelahnya,  mereka bersama berjalan sesenti demi sesenti menggenapi jalan raya ini. Keadaan jalan penuh, motor tidak mau memelankan lajunya, beberapa dari mereka pun tidak tahu ada nenek dan ibu yang ingin menyeberang ini. Mobil kanan berhenti, mobil yang saya tumpangi pun berhenti dan menyalakan lampu hazard, lelaki sebelah saya turun dan membantu nenek dan ibu itu menyeberang. Ia kembali dan saya tersenyum, bangga saya memiliki (mantan) pacar seperti dia. :) :p

5. Saya di Metromini, pulang membeli kain. Seorang bapak tua, sekitar lima puluh tahun-an, menyetop Metromini yang saya tumpangi, lalu naik dengan susah payah. Ia terlalu renta bahkan untuk mengangkat tubuhnya masuk Metromini ini. Saya berdiri, memegang lengannya, dan membantunya masuk sementara kondektur membantu mendorongnya dari bawah. Ia tersenyum dan berkata 'Terimakasih' lalu menaruh pikulannya (yang sepertinya untuk memikul tanah..Ya Tuhan, bapak setua ini bekerja sebagai tukang pikul tanah) di atas mesin Metromini lalu berkata ke supir "Pak, saya boleh numpang sampai Mayestik?" Dresss, saya mbrebes mili. Sekuat tenaga menahan diri untuk tidak menangis. Supir menengok dan mengatakan "Ya." Alhamdulillah. Kami sama-sama turun di Mayestik, saya sempatkan menyematkan sejumlah uang di tangannya. Ia kaget lalu mengucapkan beribu-ribu terimakasih. Saya tersenyum lalu langsung pergi masuk Obil, tidak mau terlihat menangis di depannya. Dia luar biasa. :')

Dengan cerita ini, ternyata jalanan Jakarta tidak sebegitu menyebalkannya kan. Selalu ada celah untuk belajar, celah untuk menempa rasa, dan celah untuk bersyukur. Ah ya baiklah kalau begitu, bertahan di Jakarta deh sampai pak tukang mau pindah ke Jogja.. *teteeeeuuuppp!!!* :p

Senyum dulu ah.. :)

Dewasa di jalan..

Sekitar tiga hari yang lalu saya mengalami kejadian yang membuat saya shock. Bukan karena perihal fisik, tapi lebih ke perasaan sedih yang menyeruak.

Malam itu hujan deras, macet tak terkira. Mobil semua mepet. Mepetnya benar-benar mepet. Yang dari kiri mau ke kanan, yang kanan menyusruk ke tengah, yang tengah pasrah. Ya, saya dan Bombom di tengah, pasrah. Hehehe. Lagi asik-asiknya dengar radio tiba-tiba braaaakkk... Yaaaaah, si Bombom ditabrak mobil belakang deh. Ditabraknya bukan yang kenceng gitu (ya macet juga kan), tapi itu kan jalan menurun jadi pikir saya, kayaknya ni orangnya uda merasa nginjak rem tapi masih ndlosor, jadi nyundul Bombom. -__-" Tadinya saya mau langsung turun, tapi karena mobil depan saya maju sedikit, maka saya ikut majukan Bombom, lalu turun untuk melihat. Sungguh niat saya hanya untuk melihat Bombom, saya ngga akan perpanjang hal ini. Alhamdulillah Bombom sudah tercover asuransi maka kalau orang (yang nabrak) sudah mengucap maaf, saya legowo saja, biar asuransi yang urus. Itu yang diajarkan bujendral dan Mamah Dhani. Salaman, senyum, selesai. *ya kalo ganteng boleh tukeran pin BB* *LHO?!* 

Tapi betapa kagetnya ketika saya turun (dengan wedges dua belas senti!! CAMKAN!!*) di tengah hujan, alih-alih keluar dan meminta maaf, pengemudi mobil belakang lebih memilih untuk menggas mobilnya, memepet saya (kayak mau nyerempet) sampai saya kaget dan langsung menghindar nempel ke Bombom (dan baju basah kabbeh, makaseeeeh!!), lalu ambil jalur kanan (yang kosong karena untuk masuk tol) dan cuss masuk tol. Meninggalkan saya yang bengong dan shock di tengah jalan. Sungguh, lelaki macam apa itu??? Ga osah tukeran pin BB!! Your lost!! *lho teteup?!* *getokpalaBulan*

Meraba Bombom sebentar, dekok gitu, lalu masuk, berdiam, shock berat. Shock bukan karena saya hampir  diserempet tapi karena pikiran kok yaaaaa ada orang kayak gitu??? Yang bukannya turun secara gentleman dan minta maaf, malah kabur sambil pake hampir nyerempet??? Yampuuuun, itu ga diajarin sopan santun apa ya?? Apa diajarin tapi masuk kuping kiri keluar kuping kanan? Hih!! Gemes!!! *cubit pipi Acil!!*

I was about to cry that night. Tapi saya lagi belajar untuk ga jadi cengeng maka saya atur napas dan menyugesti diri untuk tidak nangis, dan berhasil!! Hehehe. Senangnyah hatikuuuuh... *jumplak2*

Sampai di rumah saya raba dekoknya Bombom lalu tangan masuk ke dalam bumper dan tung!!! Saya dorong dan Bombom kembali sehat. Alhamdulillah ga harus masuk rumahsakit ya Bom.. :) Onya datang menemani malam itu dan saya segar kembali (ya begitulah saya, gampang nangis gampang lupa gampang ketawa, gampangan lah pokoknya..hihihi).

Jalanan Jakarta akhir-akhir ini memang menggila. Ga pagi ga siang ga malam ga supermalam, adaaaaa aja macetnya. Kalau ditambah hujan, wih.. *puk2dirisendiri*. Kalau hari Jumat malam, wih.. *pelukdirisendiri*. Kalau Jumat malam ditambah hujan..Yasalam, mending melipir ke coffee shop, ngupi-ngupi dulu, ntar jam sepuluhan baru jalan pulang. KOSONG??? Ya engga lah, tapi mendingan. Hihihi. Tapi jalanan Jakarta juga somehow membuat kita dewasa dan semakin tepa selira (tepa selira?? ih, uda lama ga dengar itu.. :D). Jadi tergantung kita memilih untuk jadi yang mana. Yang bersikap cuek srobot sana sini ga sabaran atau yang sabar tapi juga ngga pelan-pelan amatan (dim dim lampu dim!! :p). Yang mengalah saat memang diperlukan dan memberi jalan bergantian atau yang ala preman semua jalan punya nenek moyang. Yang mampu bersikap gentle, turun dari mobil dan minta maaf saat menabrak atau yang malah hampir nyerempet lalu kabur. Your choice. :)


Yang bisa 'menaklukkan' jalanan Jakarta (nyetir ya, bukan jadi penumpang) sesungguhnya mendapat lebih banyak kesempatan untuk bersyukur saat mereka berada di jalanan yang lebih lapang. Saking uda terbiasanya terhuaaa-huaaa di jalanan Jakarta kan jadi senang dan bersyukur kalau berada di jalanan lain yang tidak semacet dan sepenuh ini ya. Hihihi.

Jadi pak tukang, kapan kita pindah Jogja?? *lalu disambit mesin jait* Hihihi..

Senyum dulu ah.. :)

*pic taken from Google linked to www.rumahnyarenard.wordpress.com.. Terimakasih Mas Renard. Mari kita nikmati kemacetan Jakarta dengan senyum ya.. :)

Dec 12, 2011

Rambut..

Sejak rambut dipotong sama Mas Aji, saya jadi tergila-gila dengan rambut pendek. Agak ngga mau memanjangkan rambut sekarang. Panjang dikit uda pengen potong lagi. Poni meleng dikit uda pengen potong lagi. Hihihi. Mungkin juga karena pengaruh rambut saya tipis (sekali) hasil kenakalan gonta ganti warna rambut pas kuliah (lalalala), jadi lebih oke kalau berambut pendek. Nah sekarang uda merasa kepanjangan, pengen potong rambut lagi, tapi pengen gaya yang beda. *sigh, banyak maunya emang siBulan*

Ini rambut (dan senyum kinyis-kinyis) saya sekarang.


Kemarin-kemarin dan masih sampe sekarang sebenarnya, saya ingin mengepras (opo meneh iki mengepras?) rambut bagian kanan saya. Dicepak sisa satu senti lalu dibatik. Tapi kesalahan adalah ngapain pake bilang sama bujendral dulu? Langsung lah itu "Adeeeeeeekkkk!!! Apa bagusnya kayak gitu, nanti jadi kayak preman, iiih nggilani!!" keluar dari bagian atas BB yang berbatasan dengan telinga saya. Ahuhuhu. Hatiku hancur (ngok!). Harusnya lakuin dulu baru muncul ke apartemen sambil cengengesan. Ah, siBulan salah stratekhiii... :(

Lebih kurang seperti ini yang saya inginkan, minus aksesoris tempel lebay di bagian mata, rambut lepek macam sakit, bibir merah tak delima, dan anting segede jemuran tetangga sebelah itu ya.. (lalu jadi berpikir, ini mbak di foto ini teh sehat???)


Ya kayak begini lah ya (demi apa saya niat cari foto lain yang mbak modelnya lebih sehat?? :p).. Tapi lebih pendek lagi di bagian kanan itu dan dibatik. *lalu melihat dan berpikir, duuullll mbak ini lehernya panjang bener deeeeh....* *puter mata*


Tapi lalu kepikiran mau ganti total gaya rambut jadi super pendek macam Jeung Katie. Kece lah Jeung Katie ini lama-lama padahal dulu bosen banget liat dia di Dawson's Creek dengan rambut panjang belah tengahnya itu. :D *tapi ya, di foto ini kok tampangnya melas gitu ya? *siBulan komeeeeen ajah!!*


Semacam gaya rambut Kaka Agyness pun saya suka (Lan, KAKAK??? Dese lebih muda kali daripada elooooo...*tung!).


Yaaaa begitulaaaah. Sekarang masih bingung sih mau dipotong kayak yang mana. Atau kembali ke hasrat awal dikepras dan dibatik? Mari berharap saya sudah melakukan itu sebelum bujendral membaca post ini.. Hihihi. *keluar tanduk* :p

Senyum dulu ah.. :)

Dec 10, 2011

Bekerja dengan Sukacita... - Cerita-cerita..

1. Jadi aktris/aktor itu enak ya, duitnya banyak, kerjanya asik, dikenal banyak orang.. <-- Lagi ada shooting di dekat tempat saya gaul (cisss!!), aktris dan aktornya (beberapa ga saya kenal, tapi ada Mischa Chandrawinata, ya Tuhan, gantengnyaaaa.. sluurp!!) sudah datang dari jam sepuluh pagi. Crew datang dari jam delapan. Set alat lalu shooting baru dimulai pukuuuullllll TIGA SORE!! Lalu shooting dimulai, beradegan menurut scene, yang scene-nya belum dishoot ya NUNGGU. Kalau ada kegiatan sih bagus, kalau ga ada, ya BENGONG. Dan senyaman apapun tempat shooting, it's not a home. Menunggu ya tetap aja menunggu. Ga bisa istirahat juga. Dan ketika scene-nya dishoot, ini cuplikan yang saya dengar..

Sutradara: ACTION!!
Aktris 1: Ih, gw takut banget di tempat ini. Kok rasanya ga enak ya. Merinding..
Aktris 2: Iya ya, kok angker begini..
Aktor 1: Ah, udah tenang aja, kan ada gw.
Aktris 1: Tapi gw beneran merinding. Aduuuuh. Takuuut.
Aktor 1: Gapapa, tenang..
selang tiga detik.. *scene sudah berakhir berarti*
Sutradara: CUT!! Itu si bla bla bla (dia nyebut nama, entah aktris mana yang dimaksud) rambutnya ganggu tu, ga enak diliat, matanya cuma satu gitu, ketutup poni, benerin dulu deh, ulang dari awal.

Yasalaaaaaaam, tau gitu napa ga bilang dari awal aja bapak sutradaraaaaah??? Ini uda abis satu scene iniiiihhh.. *jedotinpalakebantal* Dan scene barusan dishoot jam berapa??? Setengah dua belas malam saja. Kalau para aktris dan aktor itu tidak mencintai apa yang mereka lakukan, kecil kemungkinan mereka mau kerja melelahkan begitu. Datang jam sepuluh pagi dan setengah dua belas malam belum selesai shooting. Oh my!! Jadi, masih ada yang bilang jadi aktris/aktor itu pekerjaan enak dan gampang?? Makan tu nunggu berjam-jam!! Hihihi..

2. Yudha, seorang teman baru yang dikenalkan Silka, bekerja sebagai musisi. Tadi kami (saya dan Silka) baru membicarakannya di Bombom. Yudha full bekerja sebagai musisi. Dia bisa main gitar, drum (saya baru ingat saya pernah lihat dia main cajon juga), dan saat kenalan, dari suaranya, saya tahu suaranya bagus (Silka pun mengamini). Yudha tergabung di grup band Wonderbra. Vokalis Wonderbra, Thera, kini sedang melanjutkan pendidikan di Amerika jadi Wonderbra agak vakum gitu. Saya lalu bertanya ke Silka, apa Yudha ga pengen cari kerja kantoran sementara Wonderbra vakum? Dijawab engga, pokoknya dia ga mau kerja kantoran. Lalu apa bisa hidup? Ya buktinya bisa tu. Dia jadi additional player di beberapa band. Terakhir Silka malah minta bantuan dia nerjemahin komik, hihihihi, yang itu emang ga nyambung sama musik tapi itu membuktikan Yudha ga berhenti meyakini bahwa pilihannya untuk ga kerja kantoran adalah bukan hal yang salah. Dia tetap bisa hidup dengan pekerjaan yang belum menentu begitu. Dan kalimat Yudha saat Silka bilang mungkin dapat uang (dari nerjemahinnya) ga banyak, mungkin 260ribuan, dan Yudha menjawab "Hah??? Itu banyak banget!!" itu menandakan Yudha orang yang bersyukur. Maka hidupnya insyaallah akan tercukupkan ya Yuuudddd.. :) Amin. *mari makan di Sabang lagi.. *lho?!

3. Puri Idekuhandmade, tadinya kerja kantoran di Metro TV. Saya ingat dia pernah berkata dia jadi kurang menikmati pekerjaannya di Metro TV sebagai desainer grafis, kalau ga salah, karena dia lebih suka mendesain yang bertema anak-anak. Metro TV mana ada deh grafis yang bertema anak-anak? Hihi. Maka Puri memutuskan untuk berhenti dan membesarkan Idekuhandmade. Itu pilihan. Dan Puri meyakini bahwa dirinya bisa hidup dari Idekuhandmade. Sukses?? Puji Tuhan sukses. Puri bisa hidup dan menghidupi. Dapat berkat dan menjadi berkat. :)

4. Teman saya, Meilyn, kerja di bagian keuangan kantornya. Kantornya besar dan kalau sudah pas akhir bulan (apalagi akhir tahun) kerjaan bagian keuangan itu menggila beratnya. Dia bisa bekerja sampai malam sekali. Tapi saya mengenal Meilyn sebagai orang yang penuh rasa syukur dan menjalani hidup dengan santai dan penuh tawa. She knows how to work hard and party harder. :))). Saya pernah buka album fotonya di Facebook dan menemukan foto dia sedang pusing (mimik muka jarang bisa di-set, kawan), memakai kacamata tebal, dan melihat kertas-kertas yang bertebaran di mejanya. Hahaha. Banyak yang komenin foto itu bilang dia keliatan kayak nenek-nenek, tapi Meilyn cuek aja. She commits to her work. Pernah juga saya lihat foto suaminya (yang kayaknya satu kantor..) lagi dipakein jepit rambut pink sama Meilyn. Hahaha. Suaminya Meilyn, Andhika, berpose dengan gaya lucu. Caption fotonya lebihkurang "Saat bosan di kantor?? Dandanin suamiiii.." Hahaha. Saya ngakak berat. Dia bisa mencari celah untuk terus merasa senang di kantor. Itu yang penting bukan? Bosen sih lewat kalau bisa dapat celah semacam 'dandanin suami' kayak Meilyn dan Andhika. :))))

5. Teman saya, Mbak Nyanyu, memutuskan untuk berhenti bekerja kantoran dan meng'komersil'kan hal yang disukainya yaitu jalan-jalan dan membangun Picnicholic bersama sahabatnya, Mbak Atiek. Di sela ngetrip, Mbak Nyanyu juga membuat kalung untuk dijual (dan menerima pesanan..ahiy!!) dan mengisi kolom di Republika. She's a single parent with one daughter. She manages to survive (both hers and her daughter's life) dengan pekerjaan yang dia lakukan sekarang. Karena apa? Karena dia memilih melakukan apa yang dia suka. Berkat pun mengikuti. Puji Tuhan. :)

6. Miu Arie, memutuskan berhenti bekerja kantoran dan full menjadi ibu rumah tangga. Pembantu di rumah hanya sekedar membantu dan miu tidak pernah repot kalau pembantu pulang karena sudah biasa melakukan pekerjaan rumah sendiri. Piu Arlan, suaminya, pernah bilang bahwa kalau mengeluh capek saat melakukan pekerjaan rumah, itu jadi ga sebanding. Jadi lakukan pekerjaan rumah dengan senyum dan rasa senang. Dan itu betul adanya. Miu mengurus dua anaknya dan satu suami (ya menurut L??), memasak untuk mereka dan bahkan memasak untuk beberapa teman anaknya yang minta dimasakkin juga. Hihihi. Dan disela kegiatan ibu rumah tangganya yang maha dahsyat, miu masih sempat meluangkan waktu untuk mengobrol dan haha hihi sama saya dan Mbak Wulan dan Mbak Tika seminggu sekali. Anak-anak senang, suami senang, teman senang, miu juga senang. Alhamdulillah. :)

7. Joshua a.k.a JFlow. Saya mencintai dia (eaaaa) tidak sepenuhnya karena musiknya, tapi karena saya membaca tentang cerita hidupnya. Dia memilih untuk menjadi musisi dan hidup sepenuhnya dari situ. Ketika kemudian dia ada beda persepsi dengan label yang menggawangi produksi album pertamanya, dia memilih keluar dari label dan berjalan sendiri melakukan apa yang dia suka yaitu bermusik dari hati. Puji Tuhan Josh sebentar lagi mengeluarkan album kedua (dengan judul 'dreambrave'.. Tsah!!) yang produksi dan pemasarannya dilakukan mandiri. Selalu bersyukur, dan insyaallah selalu diberkati ya bebiiiiii... *jieeeee* *ah jadi malu...* *lalalala* *siul2* :D

8. Terakhir, sebelum tidur, sebelum lupa, ajang narsis, ga boleh protes, hehehe. Saya, Rembulan Indira Soetrisno, melakukan apa yang saya suka dalam pekerjaan. Both teaching and running a bussiness. Puji Tuhan sampai sekarang terus diberkati, tidak pernah kekurangan yang sampe banget-banget. Kekurangan uang pernah, ya puasa aja. Disenyumin aja, lalu berkat datang bertubi-tubi, mau ngeluh apa? Hehehe. Saya memilih pekerjaan saya, menyukainya, bersukacita menjalankannya, bahagia karenanya. Mau ngeluh apa?

Senyum dulu ah.. :) *tebar lope2 di udara*

Selamat tiduuuurrr....Udah jam setengah empat pagiiii. Hihihi.

Kutipan penutup yang ga nyambung tapi sangat saya suka
"I don't know the key to success, but the key to failure is trying to please everybody" - Bill Cosby.

Happy Working, Pembacah.. :) Bekerja dengan Sukacita yaaaa.. :)


Bekerja dengan Sukacita... - 2

Bekerja itu adalah satu dari sekian banyak hal yang bisa kita pilih dalam hidup kita. Sudahlah SD ngga bisa milih untuk ga pake baju seragam, SMP ga bisa milih untuk ga ikut upacara tiap Senin, SMA kelas satu dan dua ga bisa milih ga ikut pelajaran Fisika (ho-oh, merah nilai saya sodara-sodara), SMA kelas tiga dibebaskan memilih mau masuk IPA atau IPS ya pilih sesuai keinginan. Jangan mau kalau dipaksa sama orangtua!! Kalau orangtua maksa, minta mereka aja yang duduk di dalam kelas. Hihihi. Pilihan ini sepenuhnya bergantung ke kita kok. Orang yang lebih seneng pelajaran IPA akan tersiksa kalau dipaksa masuk IPS, dan sebaliknya. So it's fair. Kalau ada anak IPA yang bilang pelajaran IPS lebih mudah, sok eta tah masuk kelas IPS. Siapa pemimpin DI/TII?? Apa saja fosil dari jaman Megalitikum?? Kemana hutang dan piutang masuk dalam neraca akuntansi. NAH LHOOOOO!! Jreng!! Makan tu gampang!! *jiaaaah, dese dendaaaam.. :))))*


Begitu juga dengan pekerjaan. Itu adalah pilihan kita. Pas ngelamar kerja sudah tau kan tipe pekerjaannya seperti apa? Atau kalau pun ga ngelamar kerja dan ditawarkan (alhamdulillah yah...), sudah tau kan kerjanya ngapain aja? So it's all up to you. Suka dengan pekerjaannya, AMBIL. Ga suka dengan pekerjaannya, JANGAN DIAMBIL. Sederhana bukan? Jadi kalau sudah mengambil suatu pekerjaan lalu mengeluh capek dan bla bla bla bla, yaelah, ini sapa yang dodol si???

"Tapi kalau ngikut kesukaan, ga bisa dapat uang banyak Lan..." <-- Ya loe mikirnya gitu siiiiii.. Berprasangka buruk duluan siii... Remember, when you want something badly and struggle for it, the universe will conspire to make it happen!! Mestakung. Semesta mendukung. Itu kenapa saya bilang di awal tadi, yakini!! Yakini!! Yakini!! Yakini!! Yakini pekerjaan yang kalian sukai itu akan memberikan berkat dalam hidup kalian. Not necessarily money, but just berkat. Dan kalian akan merasakan tidak pernah kekurangan, selalu tercukupkan. Dan itu perasaan yang melegakan. ;) *hey, it rhymes!!*

Jadi, Thariq kemarin mengirim pesan di YM, mengatakan dia 'sepertinya' akan resign dari kantornya. Bahkan sebelum masa uji cobanya (eh apa deh namanya?? kok uji coba??? emang cinta diujicoba?? *eaaa*) berakhir. Saya sih ga mau nanya alasannya, ya terserah aja. Kalau memang sudah ngga kasmaran sama kerjaannya gimana donk? Ga bisa dipaksa juga kan daripada setiap hari dia mengeluh capek dan lelah dan bilang cari uang itu susah yang bikin saya pengen graut mulutnya itu. Hihihi.

So, love your job. When u love it, it's easier to be best at it. Find something to fall in love with it every second. Or not every second, just every time u think u're about to lose the faith. Hahahahaha.

Senyum dulu ah.. :)

Bekerja dengan Sukacita... - 1

Eh sungguh luar biasa ya judulnya. Semacam turunan dari romo aja. Atau sok ngehits ikut-ikutan Mario Teguh?? Glek!! Hehehe. *cengengesan malu-malu* *joget maju mundur*

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Ternyata cari uang itu susah ya, Buy.. Capek!!" Itu kalimat sakti yang diucapkan Thariq ketika dia menelpon saya beberapa bulan lalu. Saat itu dia baru beberapa minggu bekerja setelah sebelumnya menyelesaikan kuliah S1-nya. Kenapa kalimat sakti??? Karena kalimat itu yang meluluhlantakkan perasaan kagum saya pada Thariq. Mendengar itu, saya kok jadi agak miris (baca: ilfil) ya. Kok sebegitu doank? Baru beberapa minggu lho dia bekerja dan sudah mengeluh lelah begitu. Hell Oooooooo, gw kerja dari gw muda belia memesona yang mana pesona itu ga bisa gw pake sebagai modal gw jadi model *loh, salah fokus!!!* Maksudnya, saya kerja uda lebih dulu dari Thariq, dan sampai sekarang, Puji Tuhan, saya sukacita menjalankan apapun pekerjaan saya, jadi kenapa bisa Thariq yang baru beberapa minggu kerja sudah mengeluh lelah???

Analisa Silka, karena tipe kerjaannya berbeda. Saya bekerja berhubungan dengan orang, sebagai guru, setiap hari pasti ada pengalaman baru. Sedangkan orang yang kerja kantoran itu memang membosankan, setiap hari berhubungan sama komputer. Analisa saya, lah truuuussss??? Sapa yang suruh pilih kerjaan itu cobaaa?? Pas ngelamar tu kerjaan udah tau kan kerjaannya macam apaaa?? Haaa?? Haaa??? *emosijiwa* *lebay* Hihihi.

Bagi saya, pekerjaan apapun, harusnya bisa dijalankan dengan sukacita kalau memang kita suka, senang, ikhlas, ridho (tanpa rhoma) menjalankannya. Tidak hanya karena kita cari uang, tidak hanya karena kita perlu status, tapi bekerja jadi suatu kebutuhan. Saya sering tersenyum (sambil pengen ngegampar) setiap ada orang yang bilang "Ya loe enak, Lan. Gaji gede (pas jadi guru).." Well, PLAK!! Tu saya gampar ya!! Mari saya jabarkan di sini.


Saya dibayar (dibayar lho, bukan digaji, nanti saya jelaskan kenapa saya pakai kata 'dibayar') 37.500/jam ketika mengajar. Sebulan mengajar sekitar 72jam. Total pendapatan sebulan 2.7juta. (Di awal saya belum punya usaha Moonaddict ya..) Apa cukup uang segini kalau dibandingkan dengan 'gaya hidup' saya yang kata teman-teman saya mumpuni? Hahaha. Untuk bensin siObil? Untuk makan kalau lagi ngajar?? (eittsss, yang kantoran dapet uang makan?? jangan sedih cyiiiin, saya ga dapet..) Untuk ke salon?? (please deh, everyone deserves a me time!!) Well, kalau dihitung-hitung ya ga cukup. Tapi apa pernah saya kekurangan yang sampai melas kasian gitu?? Hebatnya, TIDAK. Selalu dicukupkan. :) Karena apa? Karena saya bekerja dengan sukacita, saya bersyukur. Saya suka melakukan pekerjaan saya.

Dan saya, dengan bangga dan pasrah (hihihi), berpikir bahwa saya dibayar dengan semestinya. Kantor membayar saya per jam mengajar, bukan per jam saya di sekolah. Mau saya di sekolah dua belas jam (karena ada rapat dan latihan ini itu), kalau mengajarnya enam jam saja ya saya dibayar enam jam saja. As simple as that. Jadi kalau mau ada pendapatan lebih, ya jam mengajar ditambah. Kalau saya ijin ke dokter atau sakit, ya pendapatan saya berkurang. Itulah kenapa saya bilang saya 'dibayar' (perempuan bayaran gituuuh..hihihi) dan bukan 'digaji'. :D Sistem ini beda dengan para teman yang kerja kantoran dan 'digaji'. Gaji tiap bulan sama, mau ijin ke dokter, mau ijin  pulang cepat, ya sama segitu aja. Bukankah harusnya lebih bersyukur ya? Pas hari raya dapet THR (saya ga dapet, jangan nangis!!), pas akhir tahun dapet bonus (sayaaaa??? yaelah masih nanya juga???), bahkan ada kantor yang memberi fasilitas asuransi kesehatan untuk karyawan beserta keluarganya (sayaaa?? ke mantri atau puskesmas pun tetep disuruh bayar sendiri *yanasip..hihihi), nah, bukankah harusnya lebih bersyukur ya?

Jangan mau lah diperbudak uang. Kerja keras untuk dapet uang lebih tapi tidak menikmati proses mendapatkannya itu siksaan. Siksaan itu bikin rasa bersyukur jadi hilang. Yang ada jadi kekurangan terus menerus. Kata papah saya, saat kita suka melakukan pekerjaan kita dan terus meyakininya, uang itu akan mengikuti. Tsah!! Keren amat sih lah Pak Soetrisno inih.. :)))

Lanjutan ..... di bagian dua aja ya.. Hihihi.. *ditimpuk massa*

Senyum dulu ah.. :)

Dec 8, 2011

WUFF!!

Spent last Sunday going to Kebun Raya Bogor with friends.. :) HAPPY!!!!






Spent last (errrrr... too long I can't remember what day we went) watching movie with Bli Ananta and Mas Ari.. (and funny cus Mas Ari speaks Balinese more medhok than Bli Ananta but I call him 'mas'.. Hihihi..)





Spent last (another too long moment I can't remember it when.. :p), havin dinner together with Silka n Onya. FREE!! Courtesy of US WINNING HALLOWEEN PHOTO COMPETITION!! Yay!! We got voucher of Rp250.000, ate many that night and the voucher still remained Rp100.000. Kekekeke. I went there again the day after and spent the last Rp50.000. :p Alhamdulillah.. :)





Spent two days ago, picniccing in the afternoon inside Sari's car parked in the gas station. :p  Went there again yesterday to meet a buyer. Just realized, I have an odd meeting point.. Hahaha...


FRESH!!

*jogedan maju mundur*
*kayang*
*split*
*lunchat*

Hehehehe..
Senyum dulu ah.. :)

Dec 6, 2011

Love My Legs...

Jatuhcinta sama kaki saya di foto ini.. Hahahaha.. Terimakasih Bang Torentino yang sudah memotreti (wuopoooiku memotreti??).. Ya kalau tahu keliatannya akan jadi siluet ya mbok saya dikasitau gitu, biar saya bisa pose dengan wajah menghadap depan jadi keliatan profilnya.. Kalau begini kan tangguuuung.. *uda difotoin juga syukur Lan!!*

Ohehehehe.. Iya, alhamdulillah.. Hehehe..

Senyum dulu ah.. :)

Arisan 2: What wud u do?

Saya baru saja selesai menonton film Arisan 2. Bagi saya, film ini sangat menyegarkan.


Saya ngga akan melihat dari sisi penonjolan kaum gay dan atau lesbian dan atau biseksualnya ya, atau sisi sosialita, arisan, dan skandalnya, faktanya, saya tahu kehidupan seperti itu memang ada. Ya, kalian membaca blog seorang perempuan dengan teman laki-laki yang hampir semua gay (hampir lhoooo, saya ga bilang semua, nanti kalau dibilang semua, yang belum gay marah lagi.. hihihi). Dan di beberapa kesempatan, saya juga (HARUS!) berhaha-hehe pada para sosialita, mengetahui hubungan terlarang dan memutuskan untuk diam (yang satu pacaran sama yang ini, tapi yang ini punya hubungan tersembunyi sama si itu, dan si itu adalah partner kerja si nomor dua. Lalu nomor dua threesome sama si B dan C, padahal B dan C adalah anak dari si itu, yah begitulah, pusing..hihihi) so ya, pemaparan seperti itu sih bukan hal yang tidak biasa bagi saya.

Tapi yang akan saya tonjolkan di sini adalah betapa manusiawinya cerita yang dibuat. Betapa berbobotnya pesan yang ingin disampaikan. Betapa dekat dengan kehidupan. Betapa menyegarkan.

Saya mengingat inti omongan Molly bahwa orang yang divonis kanker adalah orang yang beruntung. Karena divonis kanker, diberitahu masa usia yang masih akan dimiliki, membuat orang-orang yang hidup dengan kanker lebih dulu mengetahui kapan kira-kira mereka akan meninggal, therefore, mereka bisa melakukan persiapan. :)

Ketika seseorang tidak mengerti kapan dia akan meninggal, maka yang bisa dilakukannya hanyalah menjalani hidup. Dengan sebaik-baiknya, seburuk-buruknya, atau biasa aja adalah pilihan masing-masing dan itu semua tentatif, apa yang baik menurut saya belum berarti baik menurut kalian. Dan apa yang bagi kalian buruk, mungkin menjadi baik bagi saya. Koridornya bias. Tergantung pemahaman masing-masing. Tapi bagi orang yang sudah diberitahu akan berapa lama lagi mereka bisa hidup, mereka memiliki waktu yang lebih intens untuk lebih mempersiapkan diri. Kalau mereka memilih jalan A, mereka bisa total di A. Kalau mereka memilih jalan B, mereka bisa total di B. Maka positifnya, orang-orang dengan penyakit yang bisa membuat orang lain (yaitu dokter) memperhitungkan sisa masa hidup mereka, adalah orang-orang terpilih. Orang-orang terpilih yang hidupnya dimudahkan Tuhan untuk bisa lebih bersiap menghadapi dunia setelahnya. :)

Pulang ini saya jadi berpikir, apa ya yang akan saya lakukan kalau hidup saya divonis dokter tinggal beberapa tahun lagi? Apa saya akan terus menangis dan mengasihani diri? Atau malah bangkit dan membuat hidup saya lebih berguna bagi orang lain? Atau sesederhana menjalani hidup seperti biasa?

Saya diam dan berpikir, sepertinya satu minggu pertama sejak vonis diberikan saya akan menangis terus dan mengasihani diri. *kekeke, drama.. :p* Lalu selanjutnya melakukan yang kedua. Dan pada akhirnya melakukan yang kedua dan ketiga. Kenapa yang ketiga juga dimasukkan? Karena, ya, saya bersyukur untuk hidup saya sekarang. Tidak perlu ada yang diganti. Cukup diperbaiki saja, dengan cara saya dengan pemahaman saya. Bersyukur saya memiliki keluarga yang sepadan (sepadan dan ligitan..hihihi), teman-teman yang baik (dan gila), warna hidup yang tidak melulu hitam dan putih tapi juga ada fuschia tangerine dan cerulean, dan juga saya memiliki Tuhan.

Jadi ya, saya ingin menikmati hidup saya sekarang dan nanti dengan cara yang menurut saya baik. Biarin aja ya, kan hidup saya. Hehehe. Hidup dengan cara saya pasti akan membuat saya siap menjawab dan mempertanggungjawabkan semua yang sudah saya lakukan di dunia ini nanti di hari akhir. *tsah!!* Amiiiiin.

Bagaimana dengan kalian, apa yang akan kalian lakukan kalau hidup kalian divonis dokter tinggal beberapa tahun lagi? Hehehe.

Senyum dulu ah.. :)

Tambahan 1: Permisi, mau bertanya, itu perayaan Waisak di Borobudur apa hanya untuk yang beragama Buddha saja atau siapapun boleh datang dan berdoa kah? Kalau hanya untuk yang Buddha, apa diperiksa KTPnya?

Tambahan 2: Saya selalu bermimpi (dan terus menjaga mimpi) bahwa saya akan memiliki sepasang anak kembar. Laki-laki dengan nama Angkasa Raya Indiraswadi (ksatria pemimpin yang besar) dan perempuan dengan nama Aubreya Bintang Indiraswadi (ksatria pemimpin yang ceria dan anggun), tapi tadi selesai menonton, saya jadi tergoda untuk memiliki anak dengan nama Talu (musik pembuka). Ya semoga Tuhan mendengar dan tersenyum; dengan mimpi saya memiliki dua anak kandung dan empat anak angkat, maka Talu may be one of their names. Hehehe. Amin.

Tambahan 3: Ya Tuhanku, itu Tom kenapa ganteng banget. Karakternya dibikin tanpa cela ih. Putih sipit berbadan bagus bersuara kece dan berpemahaman spiritual yang bagus. Rrrrr. Bagaimana ini?? Saya jatucinta sama si Tom niiiii... Sluuurp!! *ketjupbasah!!* *terbangin lope2 di udara* Huaaaaa.... *tolong abaikan tambahan 3 ini.. Hehehe*

Dec 4, 2011

Sesederhana Bertingkah Gila...

Permisi...

Saya sesungguhnya agak ragu mau mengunggah foto-foto ini melihat kemungkinan akan jatuhnya kredibilitas kami sebagai perempuan kece di mata pembaca. Tapi saya ngga tahaaaaaan. Foto ini HARUS ada di blog saya. Sebagai pengingat, betapa Tuhan begitu baik memberikan mereka sebagai teman-teman saya, betapa mereka selalu berusaha ada dalam masa senang maupun susah saya, dan betapa tertawa bahagia itu sesederhana bertingkah gila. :D

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Semalam kami berkumpul. Rencananya dari siang karena ada acara mencelup bersama. Tapi karena satu dan lain hal *tsah* akhirnya acara mencelup bersama dibatalkan dan kami malah makan-makan. Hehehe. Setelah makan, kembali ke kamar saya dan kami membuat syal. Mudah sekaliiiii. Ini ada langkah-langkahnya ya. *kasi muka serius*

1. Siapkan kain yang akan dijadikan syal. In our case, kain spandex rayon. Siapkan juga gunting dan meteran atau penggaris. *dan hati penuh sukacita*


2. Ukur mau seberapa besar dan panjang syal yang kalian inginkan. Kami memotong syal dengan lebar 40cm dan panjang mengikuti lebar kain (ga mau ribet gitu.. :p)


3. Gunting kain. 
Saya, Silka, dan Acil lulus menggunting kainnya (walaupun mlenyot-mlenyot, but hey, it's a spandex rayon, jadi mlenyot jg ngga ngaruh deh, hihi), Onya NGGA LULUS. Aduuuh bagaimana ini. Memalukan dunia perMINANGan saja.. *ulir-ulir pantat Onya*


4. JADI DEH!!! 
(kekekeke, jangan serius-serius ah, namanya juga kami cuma iseng, ya begini juga uda jadi syal lah buat kami.. :p)


Mulailah berkreasi.. Ini kami tunjukkan beberapa kreasi kami yaaaaa. Siaaaaap????

Seri Kupinang Kau dengan Astagfirullah..
Silka as Ibu Tiri, Onya as Perempuan Alim dari desa
Acil as Perempuan teraniaya, Me as Perempuan Menganiaya..

Seri Artis/Seniman/Sak karepmu..
Onya as penari tor-tor, Acil as penari Bali nanggung
Me as Alhamdulillah Yah, Silka as....errr Sil?? Kura2 Ninja??

Seri MLM-MD= Makin Lama Makin Menjadi Deh!
Acil as kombinasi Ully Sigar n 7Icons
Silka as 'dimana anakku dimana anakku'
Onya as gadis pencabut daun teh
Me as taliban unyu..


Seri Pejuang Gagal..
Acil as artis-baru-sok-pose-untuk-kalender-2012
Me as pejuang mix binaragawati
Onya as pejuang kesombongan muka kealingan
Silka as pejuang mix preman Kuningan

Seri Sinetron Pak Punjabi..
Silka as upik abu *tampang loe Sil!!*, Onya as kakak pertama
Me as kakak kedua, Acil as anak tetangga

Seri Calon Istri Pak Punjabi *Bo!! Tetep lhooo..
Onya as pilihlah-aku-kau-kutangkap
Silka as cepet-pilih-gw-atau-gw-kebiri-loe
Me as bang-bibir-ini-menunggumu-bang
Acil as aku-masih-perawan

YAK!! Jadi  bagaimana??? Mudah tooooh membuat syal, tertawa, dan bertingkah gila. :)))
Ini anak tapa tiiiihhh kelakuannya ancur beginiiiii??? Hihihi..
*maka mari saya perkenalkan*

Kelakuan ini disponsori oleh:

1. Rembulan Indira Soetrisno
Perempuan berusia dua puluh enam tahun dengan keinginan kuat untuk tetap berjiwa anak tiga tahun..


2. Tyagita Silka Hapsari
Perempuan yang selalu mengaku kalem namun adalah biang dari seluruh kejalangan teman-temannya..


3. Sonya Angraini
Perempuan Minang yang tidak berniat melanjutkan hidup sebagai pedagang di Tanah Abang..


4. Linda Martina Batubara
Perempuan yang mengganggap dirinya keren dengan memori minim bahkan akan nama panjangnya sendiri..


5. Martabak Bandung Era Depok
Tiga puluh ribu endang bambang gulindang maknyoss makdikipe makdirabit makjegagik!!


Sekian post ini saya buat dengan kesadaran penuh akan hancurnya reputasi kami di masa mendatang.
Sekian dan terima bikin sepatu..dan tas..dan dompet..dan bantal..  dan deeeeee banyak beneeerr.. -__-"

Senyum dulu ah.. :)