Jun 29, 2011

Hanya Sedikit Pengetahuan..Autism..


Saya baru diberitahu bahwa minggu ini adalah minggu edukasi spesial dan bulan ini adalah bulan peningkatan kesadaran akan autisme. Truth is, saya bingung kok br tahu saat tanggal 29 Juni, yang mana berarti besok sudah habis donk bulan penyadarannya. Sayang, saya jd tdk bs berbuat (dan menulis) banyak untuk membantu gerakan ini. Dan karena waktunya mepet, hehehe, saya di sini hanya ingin berbagi apa2 yang saya ketahui tentang autisme. Sungguh saya bukan pakar, bukan pun mahasiswa yang memelajari anak berkebutuhan khusus, saya hanya seorang (mantan) guru yang selalu tertarik untuk dekat dengan anak2 sebagai murid saya, termasuk di dalamnya, anak dengan autisme. :)

Lima tahun mengajar dan mempunyai ketertarikan khusus pada anak dengan autisme, saya, somehow, mampu melihat apakah seorang anak sudah menunjukkan sindroma autisme saat mereka masih sangat muda. Dari yang saya baca (maafkan saya untuk tdk merinci bahan2 bacaan saya karena basically saya membaca tentang autisme dari mana saja sehingga tdk hapal satu per satu sumbernya.), sindroma autisme dapat dilihat sejak anak berumur satu tahunan, tapi masih sindroma kasar dalam arti sindroma yang kita tangkap sebagai orang dewasa blm bisa dipastikan kebenarannya. Ketika anak usia dua tahun, sindroma baru terlihat lebih jelas dan lebih pasti. Dari sekian banyak sindroma yang mengindikasikan adanya autisme pada seorang anak, yang paling common adalah tdk adanya kemampuan babbling (menggumam) saat anak berusia satu tahun, tdk adanya kemampuan kinetik (menunjuk, melambaikan tangan) ketika anak berusia satu tahun, tdk satu kata pun keluar dari bibirnya ketika anak berusia enam belas bulan, dan yang sering ditakutkan orangtua; kurangnya kemampuan sosial anak (tdk menjawab ketika dipanggil namanya, tdk bs bermain bersama anak lain/orangtua, lbh sering menyendiri).

Ketika seorang anak mengindikasikan hal2 seperti tersebut di atas, akan menjadi baik bagi orangtua maupun anaknya untuk diperiksakan sedini mungkin. Periksa kemana? Bisa ke dokter anak. Pemeriksaan dini itu tdk ada salahnya. Kalau benar positif, orangtua bs mencari terapi yang sesuai dengan jenis autisme anak secepatnya, dengan terapi, perkembangan anaknya juga akan jadi lebih baik. Tapi yang diterapi tdk anaknya saja ya, orangtua jg harus membekali diri dengan pengetahuan tentang anaknya. Sama2 belajar jadinya. :)

Bagi saya, anak dengan autisme adalah anak normal yang penuh misteri. Hehehe. Misteri itu yang membuat saya selalu penasaran dengan mereka. Setiap anak itu kan lahir dengan kehebatan ya, kalau mnrt orangtua, anaknya biasa aja, ya itu namanya kehebatannya belum terbuka saja. Hehehe. Nah untuk anak dengan autisme ini, saya selalu sibuk mencari dan selalu ingin tahu dimana kehebatan. Jadi saya sering mencobakan berbagai macam permainan pada anak ini kalau sedang di kelas. Ada yang mainannya langsung dibuang (ya berarti dia tidak suka, gitu aja..hehe), ada yang mainannya nemplok keras di jidat saya dulu sebelum tu mainan menyentuh dinding, ada yang tangannya mengeluarkan suara PLAK menyentuh pipi saya lalu pergi, dan ada yang secara sederhana mengungkapkan ketidaksukaannya hanya dengan teriak2 atau guling2 saja. Either way, saya jadi semakin penasaran malah untuk cari tahu apa yang disukainya. Hehehe. Pengungkapan "Miss Bulan..Miss Bulan..Miss Bulan.." yang keluar dari seorang anak dengan autisme selalu membangkitkan gelora saya. Karena tdk banyak dari mereka mampu (atau mau) mengenali orang lain. Jadi kalau mereka kenal saya, itu berarti saya hebat. Huehehehe. *kembangin idung lebar2*

Ketika saya berbicara pada anak dengan autisme, saya menaruh tangan saya di dagu mereka, membuat mereka melihat saya. Karena anak dengan autisme kan tingkal perhatiannya kecil ya, jadi cara ini somehow membantu mereka untuk tetap fokus dan membantu saya untuk sedikit lebih berbahagia bahwa mereka mau melihat saya. Hehehe. Pengulangan kata2 atau kalimat2 diminimalisir. Instead of saying "Come here Kevin, come here Kevin, come here Kevin." saya hanya akan bilang satu kalimat dengan nada tegas "Kevin, come here please." Kalau anaknya tdk mendengar dan tetep melengos yaudah diemin aja dl (krn saya mengajar di kelas, tdk privat one on one, jd sulit jg kalau mau fokus membuat dia mendengar saya), nantinya saat saya sudah lebih bebas, saya akan sedikit2 terapi dia. Ya walaupun hasilnya tetap kurang maksimal dibanding kalau anak diterapi di kelas khusus ya, tetapi lumayan lah, setidaknya by the end of his playgroup class, Kevin sudah mengerti kalimat "Kevin, please put this in to the bin." Dia tdk menjawab apa2, tapi langsung membuang kertas bekas makanannya di tempat sampah. Oh rasanya juarraaa!! Hehehe.

Ah ya, anak dengan autisme, suka sekali mengulang segala sesuatunya. Dari yang tepuk tangan tak berkesudahan, badan bergoyang terus2an, kaki menendang-nendang, sampai mengeluarkan suara yang sama terus menerus. Mereka juga cenderung over loyal, kalau bahasa saya. Terlalu setia pada satu hal. Hihihi. Kalau suka mainan buah2an ya mainnya pake buah2an terus. Kalau suka kursi biru ya duduknya di kursi biru terus. Kalau suka baju merah ya pakai baju merah terus. Saya pernah ngakak pas diceritain seorang orangtua yang harus membeli kaos merah secara kodian secara anaknya tdk mau pake baju warna lain. Hehehe. Ya gapapa, malah jd lbh irit kalo beli kodian kan. Hehehe.

Anak dengan autisme adalah anak yang perlu perhatian, perlu rasa kasih, perlu disayang seperti anak2 lainnya. Juga perlu dihargai, perlu diapresiasi, dan perlu diberitahu jika melakukan kesalahan seperti anak2 lainnya. Jadi kalau begitu, sama aja donk ya dengan anak2 lainnya? Yap, mereka sama, tetapi mereka membutuhkan satu lagi yang secara mudah didapatkan anak lain dan tdk mereka; mereka butuh penerimaan. :)

Yuk terima mereka dengan hati yang lapang dan berikan mereka senyum yang tulus. Karena mereka juga berhak mendapatkan itu. :)

Senyum dulu ah.. :)

PS: Barusan dapat kabar lain kalau Autism Awareness Month itu di April. Laaaah itu mah uda lewat donk ya. *tepokjidat*

2 comments:

  1. Mbak Bulaaaannn
    baca tulisanmu yang ini bikin aku makin pengen nyemplung dan tahu lebih banyak tentang Early Childhood Education, Autisme, dan segala macem yang berkaitan dengan anak.

    aku sendiri seorang guru playgroup yang baru 2 tahun berkecimpung di dunia pendidikan anak. masih harus belajar banyak tentang dunia ini. terima kasih ya, tulisanmu menginspirasi

    -angguni

    ReplyDelete
  2. Wow.. Selamat datang di dunia yang sangat menyenangkan itu mbak. Hehehe. Dl ak empat tahun mengajar dan sampe skrg masih srg kangen ngajar, jd bawaannya kl ada org lg ngajar ak pgn ambil alih aja.. *beda tipis emg antara dpt panggilan ngajar sama pengen eksis.. hahaha..

    ReplyDelete