Apr 26, 2011

Lemari Pengobat Lara..

Ya ya, memang judulnya menjijikkan. Haha.

Jadi tadi, di tengah perawatan saya di salon (kekeke), tb2 saya dapat BBM dr teman saya. Isinya undangan datang ke fashion show tunggalnya. Saya terhenyak. Tiba2 kayak sediiiih banget. Teman saya sudah punya fashion show tunggal dan saya masih tertahan begini-begini aja. Belum berkembang jadi seseorang yang lebih sukses. Huhuhu. Sedih banget. Sempat terdiam beberapa saat untuk menenangkan diri saya.

Selesai dari salon, saya yang sebelumnya sudah merencanakan akan ke workshop jadi urung. Jadi males ngapa2in. Ingin pulang saja. Huhuhu. Gembel banget deh perasaan itu. :'( Menelpon pak tukang mengabarkan saya tdk jd dtg dan langsung ke arah pulang. Di tengah jalan tb2 saya kepikir mau ke Carrefour. Mengecek harga rak. Sudah bbrp bulan ini saya gerah sama ruang kerja yang penuh dengan brg2. Jd ga bs kerja. Ingin sekali beli rak. Tapi Aldi melarang. Katanya mahal, sayang uangnya. Tapi kan saya alhamdulillah baru dapet rejeki dr proyek kmrn, boleh donk saya beli. Boleh donk donk donk donk..

Maka meluncurlah saya ke Carrefour. Berjalan lihat2 rak, membandingkannya dengan bbrp rak lain, dan memutuskan untuk membeli satu rak. Sebenarnya saya inginnya rak kayu, bukan partikel, tapi rupanya mahal rak kayu itu. Hahaha. Jadi beli yang partikel serbuk aja deh. Hehehe.

Sampai di rumah, angkat2 paketnya berdua sama mbak. Ganti baju, lalu langsung bersiap merakit. Di tengah perakitan, Uta bangun dan akhirnya ikut merakit. Aha. Ini kali pertamanya bermain dengan obeng, mur, dan palu. Untuk palu, saya belum ijinin sih. Tapi untuk obeng dan mur, saya sudah ijinkan ia ikut membantu. Tercatat sembilan dari dua belas mur yang harus dipasang, dipasang sama Uta. Saya dan mamanya hanya mengawasi. Mamanya sambil lihat pekerjaan Uta, saya sambil Fesbukkan. Hihihi.



Setelah jadi dan diberdirikan. Errr, kayaknya ada yang salah. Hmmm..Apa ya? Hmmm..

YA AMPUUUUN!!! 

Dan tawa itu pun menggelegar. Tapi sudah tdk bisa dibetulkan, jadi yasudah. tetap seperti itu saja. Ada yang bisa lihat salahnya dmn?




Ok, salahnya adalah, saya, Uta, dan mamanya salah memasang panel belakangnya. Harusnya bagian yang berwarna hitam itu menghadap ke dalam. Dan yang coklat menghadap ke luar. Tapi karena sudah dipaku juga (32 paku boooo..) dan saya cek bagian dalamnya jg cukup halus jd tdk berpotensi merusak apa2 yang ditaruh. Jadi yaudalahyaaa. Hahaha.

Plus, selesai menaruh rak di tempatnya. Kami bengong. Lho kok ada empat panel kecil2 panjang ini ya? Mengecek petunjuk manualnya dan tidak ada keterangan apa2. Hahaha. Yaudah deh, bs berdiri kok raknya tanpa empat panel itu terpasang. Jadi tak apa laaah. Hehehe.


Puas sekali. Jadi lebih rapi menaruh segala sesuatunya. :) Jadi ada space untuk kerja lagi. Hurray!! Dan pengetokan palu berkali-kali mampu mengeluarkan sedikit kestressan saya. Dan melihat hasil jadi raknya yang berdiri tegak mampu membuat saya bahagia. Luar biasa. Perasaan galau bisa hilang. Uta bisa belajar merakit barang. Saya bisa kerja dengan ruang lapang lagi. Membahagiakan. :) Kebahagiaan seharga seratus tujuh puluh empat ribu rupiah. :) Saya mau ah beli kebahagiaan itu lagi. :p

Senyum dulu ah.. :)

PS: Mamah saya mengirim foto ini via bbm kemarin malam dan saya langsung tertawa ngakak. Ini foto ketika kami di Madinah. Pulang ibadah, membuka hijab dan JRENG!!! Rambut saya naik semua. Pengaruh magnet atau gmn ya penjelasannya saya jg ngga ngerti. Intinya si sama dengan kalau kita menggosok2 penggaris ke meja lalu mendekatkan ke rambut, rambutnya jg akan naik. Hehehe. Wacko hair. Dan saya ingat betapa tertawa2nya saya dan mamah saat itu. Hihihi.

No comments:

Post a Comment