Feb 6, 2012

dreambrave..

Sebelumnya, iyaaaa, sudah pasti saya kalah dalam tantangan untuk memproduksi satu tulisan per hari
(yang dibuat oleh saya sendiri..) Jiaaaahh.. Layu sebelum berkembang banget deh siBulan ini.. -___-"

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Pertama kali dengar kata dreambrave dari Joshua (yaiyalah, itu judul album dese) dan berpikir apaan sih inih dreambrave. Cuma ga berani bilang ya daripada saya menyakiti hatinya. Kekeke. Lambat laun, sering mendengar, saya jadi berpikir, ini kata yang bagus ya. Bermimpi berani, berani bermimpi.

Saya orang yang (tadinya) meyakini bahwa semua bisa dimulai dari usaha, tapi jauh sebelum itu, saya tidak menyadari bahwa usaha itu dibangun dari sebuah mimpi. Mimpi akan sesuatu. Yang kemudian diterjemahkan dalam sebuah usaha mewujudkan mimpi. Itu indah deh kalau terwujud. Kalau engga? No worries, biarin aja tetap menjadi mimpi. Ga dosa ini punya mimpi. Hehehe.

Dan, asiknya, mimpi itu free. Gratuit. Ga harus bayar. Di era dimana pipis aja bayar dua ribu, bermimpi dengan gratis itu menjadi sebuah hal yang menyenangkan kan. Kita diberikan kebebasan dalam bermimpi. Dan bermimpilah dengan berani. Karena dalam mimpi, ga ada batasan apa-apa. Itu arena menyenangkan di mana kita bisa menjadi apa dan siapa saja yang kita inginkan. Nah jadi uda seasik itu, kenapa ga punya mimpi? Kenapa ga bermimpi? Sayang lho waktunya terbuang padahal bisa diisi dengan mimpi. :p

Lalu apa sesuatu yang diimpikan bisa terjadi hanya dengan bermimpi? Nah itu lain cerita. Jawabannya ya sudah pasti, tidak. Mimpi itu bisa dua. Bisa sesuatu yang akan lebih baik tetap menjadi mimpi (seperti halnya mimpi saya bisa memeluk Ryan Gosling setiap hari) dan sesuatu yang akan lebih berfaedah (berfaedaaaaaahhh...) kalau menjadi kenyataan. Nah yang tipe kedua tentu harus dibarengi sama usaha. Udah usaha aja belum tentu jadi kenyataan kok (yak, dari naikkin harapan orang, terus langsung saya jatohin aja gitu..hihihi..maap.. *salim*), tapi kata Bli Ananta, "Orang boleh punya rencana (dan mimpi) tapi jangan terpaku sama rencana (dan mimpi) itu, kalau terwujud, bersyukur, kalau engga, ya ngga papa." Dan saya rasa bener juga ya itu. Toh membiarkan suatu impian tetap menjadi mimpi itu bukan hal yang salah.

Jadi, milikilah mimpi. Mimpi itu yang membuat kita hidup. Mimpi yang membuat kita punya bayangan akan ada sesuatu (yang manis) menunggu di ujung jalan sana. Mimpi yang membuat kita yakin untuk terus berusaha setiap hari jam menit dan detiknya. Livin life!! Dreambrave!!

Yuk mari kita bermimpi.. ;) *lempar kecup basah ke udara sambil lari-lari kecil* <-- ga usa dibayangin..

Senyum dulu ah.. :)

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Btw, kalian kalau lagi mimpi pas tidur itu emang hitam putih ya? Saya suka bingung kalau dulu lagi cerita-cerita soal mimpi sama Andre, kata Andre saya bermimpi dengan detail banget. Ada warnanya, jalan ceritanya, semua tergambar jelas. Saya jadi kepikir, mungkin saya udah ga bisa bedain mana kehidupan nyata mana mimpi mana khayalan ya. Hahaha. *tertawa getir* *getir menyambar lalu hujan deras* *itu petir Bulaaaaan!!* Dah ah..

Toodles!! *melengos manis*

No comments:

Post a Comment