Akhirnya saya memutuskan. Marilah kita potong rambut tapi tidak di salon biasanya. Karena kalau di salon biasa pasti sudah ditodong perawatan lain-lain, selain potong rambut. Jadi saya ke apartemen. Di bawah tower apartemen mamah, ada satu salon tempat saya biasa creambath jg. Terapisnya mas2 asoy yang pijitannya surga dunia. Hahaha. Tapi sayang pas di telpon, mbak2 yang bisa potong rambut ternyata lagi ke Malang. Jadi yasudalah, pilihan selanjutnya adalah ke Central Park. Sore sepoi-sepoi saya jalan sama mamah ke Central Park. Pake bawa trolley pink ngejrengnya mamah karena mamah sekalian mau ke Carrefour. Hihihi. Pilihan jatuh di Salon Christopher. Bertanya berapa lama kalau potong rambut, dijawab lebikurang 45menit, maka saya masuk dan mamah lanjut ke Carrefour.
Dikeramasnya ya ampuuuuun lamanyaaaaa. Pas awal masih enak karena saya sendirian di tempat keramas. Lalu datanglah tante-tante ribut yang minta dikeramas tiga kali dan pakai kondisioner dua kali. Sepanjang dikeramas ributnyaaaaa bukan main. Ga tahan dengan keadaan ribut (makanya saya lebih suka salon rumahan dibanding yang di mall..di mall itu ribut..berisik..), saya langsung bilang sama mbaknya untuk menyudahi pijatan vitaminnya. Mbaknya sepertinya mengerti saya terganggu (ya ya ya, my face is an open book..so what?? tantenya emang gengges berat kok..hehehe).
Mulailah sesi pemotongan. Saat ditanya kapsternya mau potong seperti apa, saya hanya menjawab poni lurus sama setengah senti di bagian bawah. *kata E! poni lurus is so 2011 y'knooow..hahaha* Ia tersenyum dan menyarankan untuk ditrap pinggir depannya. Saya ikut sajaaaaa. Cara mbak kapster ini memegang rambut haluuuus sekali. Mana pula rambut saya super tipis kan. Jadi bener2 dipegang dengan pelan kayak pegang bayi. Hihi. Tumben lho itu saya mau dipotong rambutnya sama perempuan, dan tumben saya mau rambutnya diblow. Hihihi. Cuma demi merasakan pegangannya yang halus ke rambut, saya nerimo saja. Hihihi.
Lebikurang satu jam kemudian, sudah diblow yang juga dengan lembutnya, tidak sedetikpun kepala saya terasa tertarik. Jadilah sudah. Tadaaaa!!! Nyom nyom!!
Tujuh puluh sembilan ribu. Dibilang harga standar si engga juga karena saya biasanya potong rambut di salon langganan empat belas ribu. Hahaha. Atau kalau lagi malas jauh2, saya ke Kanzen, tiga puluh ribu, sepuluh menit, dapat sisir gratis. Hahaha. Jadi ya ini lumayan lah. Cuma dibanding dulu saya juga potong di Firman Salon yang adalah sembilan puluh lima ribu, ya ini bagus lah. :)
Sampai di sekolah..Ada sms..
Andre (teman guru): Kamu kayak vokalisnya Geisha..
Saya (sbg penggemar vokalisnya Geisha: MOMO!! Iyaaaa, ak suka sama Momooo..
Andre: Iya, tokoh kartun yang temennya Flinstone itu kan. Yang warnanya ijo totol2 merah. Lucu Buy!!
Saya (merasa ada yang ngga beres): Siapa itu makhluk kartun?? Ijo pulak..Totol2 merah pulak..Sapa itu??
Andre: Lah itu Momo kan?? Eh iya kan? Maksudnya Momo itu kan?
GUBRAAAAAKK!!!!
Dear Andre, vokalisnya Geisha namanya MOMO kaleeeeeeeeeeeee.... Dodol banget deh ni anak!! *getokpalaandre*
Momo Geisha - okay kl ga mirip yauda si blg aja mirip.. :p |
Senyum dulu ah.. :)
No comments:
Post a Comment