Jan 30, 2011

Punya sayang, km punya papa..


Bunda, adek tu ga punya papa dr lahir ya?

Saya kaget mendengar sahabat saya menceritakan pertanyaan ini keluar dr bibir Akira, anaknya. Akira skrg berusia enam tahun. Luar biasa betapa anak enam tahun bisa menanyakan ini. Apa ini berarti Akira sudah siap dengan cerita tentang bagaimana ia bisa ada, siapa dan dimana papanya?

Tahun lalu, ketika kami (saya, Akira, Ari-bundanya, Tante Ica, dan Om Naya) selesai menghabiskan waktu bersama, saya mengantar Ari dan Akira sampai ke rumah. Di rumahnya saya sempat bermain dengan Akira sementara Ari tidur. Tak lama ibunya Ari pulang, saya langsung menyapa "Halo Tante.." dan Akira langsung ikut menyapa "Mama, ini Tante Bulan..". Haha hehe sebentar lalu Akira berkata pada saya. Dengan wajah serius menghadap wajah saya dan dengan mata menatap, "Itu mama, mama itu mamanya bunda. Akira panggil mama, tp itu bukan yg lahirin Akira. Tante tau ngga? Akira itu anaknya bunda lho.." JLEG!! Saya kaget mendengarnya. Kaget sekaligus kagum. Kaget bahwa anak umur lima tahun bisa berbicara sangat lugas seperti itu, dan kagum dengan pengajaran orangtuanya Ari yang bs menanamkan fakta itu ke seorang anak kecil.

Lalu kenapa saya harus menulis post ini? Kenapa saya ikut pusing dan ingin ikut menangis sekaligus menguatkan Ari ketika ia bercerita Akira bertanya seperti ini? Karena saya tahu siapa ayahnya Akira.

Maka ijinkan sekarang saya bercerita. Dengan harapan suatu hari Akira bs membaca post ini. Bahwa ia akan tahu, betapa ia sangat berharga bagi Ari (dan saya) dan bagi banyak orang lain di dunia, dan TITIK. Selesai sampai di situ saja. :)

Akira, Tante Bulan mau cerita ini. Semoga kedewasaan kamu membuat kamu mengerti akan hal ini. Dan apapun yang terjadi, kamu akan kuat, seperti Akira yang sudah Tante kenal selama ini.

Kamu punya papa kok dek. Tapi ga seperti anak lain, hubungan kamu dan papa ga berjalan mulus dan baik. Sekarang kamu tanya, maka tante akan cerita ya sayang. Papa km namanya Tantra. Dulu, seinget tante, bunda mengandung km saat bunda sedang kuliah. Bunda memang salah. Bunda melakukan sesuatu di luar norma dan ajaran agama. Tapi kesalahan bunda berbuah manis. Buahnya itu Akira. :)

Tapi dek, di saat kita dapat buah manis dalam hidup, pasti juga ada buah pahitnya. Selalu seperti itu. Itu cara Tuhan untuk mengingatkan kita  bahwa ada kekuatan lain yaitu Tuhan yang ikut berhak atas hidup kita, dan ikut mengajarkan kita untuk terus menjadi semakin kuat sekaligus menyentil kita saat kita melakukan kesalahan. Buah pahit yang didapat bunda adalah tidak maunya papa km menikah dengan bunda. Bunda harus mengandung km tanpa ada seseorang yang sewajarnya melindungi. Bunda harus melahirkan kamu tanpa ditemani seseorang yang sewajarnya menemani dan menguatkan. Bunda harus menahan diam ketika orang banyak bertanya dengan ketidakwajaran yang ada. Apa itu berat? Berat dek, sangat. Sayang Tante Bulan saat itu tdk ada dekat bunda untuk melihat sendiri, tapi tante yakin bunda sudah sangat berjuang untuk km. Itu satu poin yang harus kamu pahami, bahwa perjuangan bunda sudah sebegitu hebatnya. Dan kamu hrs hargai itu.

Lalu dimana papa Akira skrg? Sayang tante ga bs jawab itu dek. Tante ga ngerti dmn papa km skrg. Terakhir tante ke Jogja, tante ga ketemu sm papa km.

Kata bunda, papa Akira sekarang di Jakarta. Terakhir berita yang tante tahu, papa Akira mau menikah. Tapi kapan jelasnya juga tante ga tahu. Untuk ini, tante yang minta maaf sama km karena tante ga bs bantu.

Bunda bilang Akira mau ketemu papa. Tante tahu suatu saat memang km akan ingin ketemu papa. Dan tante tahu, suatu saat memang akan ada yang harus bercerita tentang ini ke km. Tante hanya berharap satu. Bahwa km cukup kuat untuk berdiri tegak dan menerima kenyataan ini. Bahwa apapun yang terjadi, km adalah anak bunda. TITIK.

Kalau km merasa papa nyakitin km dengan tdk mau bertemu dek, dibawa senyum saja. Yakinkan diri km bahwa km bs hidup selama enam tahun tanpa beliau dan pasti akan bisa ada enam tahun - enam tahun lagi ke depan (tanpa beliau). Tetap hormati  beliau sebagai papa kamu. Relakan. Memaafkan dan merelakan adalah dua jalan terbaik untuk bisa terus hidup dengan baik. Dengan melakukan itu kamu akan lebih tenang. Banyak tante dan om yang sangat sayang sm km. Banyak tmn yang jg syg sm km. Dan bunda tidak akan pernah akan kehabisan rasa sayang untuk kamu.

Dan km akan bs belajar bagaimana seharusnya seorang laki-laki bersikap dan berperilaku tanpa melihat papa km. Karena beliau bukan contoh yang baik..kenapa hrs dilihat? Dan km akan bs belajar bagaimana seorang perempuan harus menjaga dirinya sendiri dengan melihat kesalahan yang dibuat bunda. Apa yang sudah menjadi langkah salah yang dilakukan bunda, bisa kamu hindari. Yang baik diambil, yang tdk baik dihindari. Selalu seperti itu ya dek. Pegangannya apa? Nanti kamu akan bisa menentukan sendiri apa yang akan menjadi pegangan kamu dalam hidup.

Kamu, tante yakin, akan tumbuh menjadi orang yang sangat dewasa. Dan tante bisa melihat itu bahkan dari skrg. Kamu itu luar biasa dek, pemahaman kamu akan hidup jauh melebihi anak seusiamu. Dan dengan berkat Tuhan, semoga kamu akan bisa menerima semua kenyataan ini dengan kedewasaan yang baik. Dan tetap hidup karenanya. Dan bahkan lebih kaya. Kaya hati. Kaya jiwa. Kaya pemikiran. Kaya pengalaman.

Seperti hidup yang selalu naik turun, manis pahit. Tetap tersenyum ya dek. Dan tetap tumbuh dengan pikiran kritismu. :) Tante sayaaaaang banget sama kamu. :)

Senyum ya dek.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Untuk Ari:

Ini fase Ri. Fase yang akan loe lewati, cepat atau lambat. Gw tau ini berat. Mudah bagi gw ngomong ini itu kasi saran ini itu tapi gw yakin akan sgt berat buat loe yang menghadapinya secara langsung. Tetap kuat ya Ri. Akira anak yang luar biasa. Karena itu dia jg butuh bunda yang luar biasa. :)

Senyum ya Rie. Hadapin dengan tenang. Bicara secara jujur. Tanyakan apa dia sudah siap mendengar cerita keseluruhannya. Gw hanya bisa bantu doa. Dan kasi pelukan hangat...untuk Akira. Untuk loe si gw malesss.. Hehe.

Senyum ah.. Masalah pelik ini harus terus dibawa senyum..

Senyum dulu ah..

No comments:

Post a Comment