Oct 19, 2012

[Sometimes] Ignorance is a Bliss..

Itu pernah saya katakan ke teman saya, E (Eka minta namanya disamarkan jadi inisial aja, jadi E aja ya.. :p), beberapa bulan lalu. Considering cerita dia yang iri sama A, iri sama B, trus jadi ga bisa bersyukur sama kehidupannya sendiri. Padahal, ni saya ulang pake huruf besar ya.. PADAHAL, E punya kehidupan yang juga bikin iri. Lanjut kuliah di Aussie, kerja di sana as a registered nurse, udah permanent residence sana, punya suami yang baik dan sepertinya sama gilanya, boleh ngadain nikahan di Bali dengan hanya mengundang sedikit keluarga dan orang terdekat, dan sekarang, bisa ikut jaga adeknya yang juga nerusin kuliah di Aussie. SAPA YANG GA IRI COBA HA???

Tapi orang seperti E pun rupanya bisa ngerasa iri juga sama orang lain. Hahaha. *sembur lumpur ke E*

Saya sering banget dapat komentar, "Iriiii..." either di Facebook, Twitter, Path, sampe Instagram kalau mereka lihat foto saya lagi travelling. Dan perhatikan jawaban saya, saya selalu balas, "Jangan iri!! Ayo jalan-jalan..", kenapa gitu? Karena sumpah deh, iri itu adalah perasaan terenggapenting yang pernah saya rasakan. Iri gets you nowhere (as nowhere as saat kalian komen iri di foto saya, emang trus saat itu kalian bisa TUINK ada di tempat di foto saya itu gitu?? Ngga kan..). Iri cuma bikin dada nyesek dan hati kecut lalu sebel sama diri sendiri kenapa ga bisa dapat atau lakukan apa yang orang lain dapat/lakukan. Trus mulai deh cari target lain yang bisa jadi sangsak kesalahan. Trus jadi sedih sendiri. Mellow. Galau. Cincau. -_____-.

Ketika dulu sering iri dan kemudian sadar sendiri bahwa tu perasaan ga ada gunanya buat saya, saya mulai berpikir bahwa [Sometimes] Ignorance is a Bliss. Ignorance dsini bukan ga peduli sama sekali ya. Ignorance di sini maksudnya ga kepo, ga ribet ngurusin orang, ga pengen tahu urusan orang. Urusin aja urusan diri sendiri dulu, hidupnya sendiri dulu. Wong hidup masing-masing aja belum ajeg kok uda sibuk ngurusin orang. Jadilah saya belajar untuk jadi orang yang ga terlalu rempong sama urusan orang lain. Walaupun ketidakkepoan saya kemudian dianggap sebagai kesombongan oleh beberapa teman, I don't mind. Monggoooo. Makasih lho udah care sama saya, si pwincess nan lucu in..... *bletak!!* *aduh, apaan tuh?!*

Satu hal lagi ya teman-teman, setiap orang itu punya prioritas dalam hidupnya. Maka sebenarnya lucu ketika kita jadi iri sama orang yang hanya menjalankan prioritasnya. Seperti orang yang iri sama saya kalau saya jalan-jalan mulu, laaaah, saya tanya sekarang, prioritas kalian apa??? Saya emang entah sampai kapan ni (saya belum tentukan), prioritas saya adalah jalan-jalan. Maka kalau mau fair, saya ga punya gadget terkini, saya ga sering hang out, saya mau dan rela naik angkot kalau uang menipis, demi apa? Ya demi jalan-jalan. Itu prioritas saya. Itu yang menimbulkan rasa senang dan bahagia kalau saya lakukan. Maka secapek apapun, saya tetap senang jalaninnya. Bahkan, saya mengejar seluruh tugas kuliah saya dengan mengambil semua giliran presentasi di tanggal yang saya ga jalan-jalan. Demi apa? Ya demi jalan-jalannya lancar dan saya tetap melaksanakan tanggungjawab saya sebagai mahasiswi lucu nan kece. Saya bawa tugas kuliah pas jalan lho (walaupun kalau lagi menikmati perjalanan ya ngga saya kerjain) tapi saat teman perjalanan bisa istirahat malam, saya nahan kantuk baca jurnal dan kemudian ngetik tugas untuk disubmit ke dosen. Saya willing untuk melakukan itu. Karena apa? Ya karena saya tahu harus ada hal yang dikorbankan dalam saya menjalani prioritas saya. Dalam hal ini, saya ngorbanin waktu istirahat saya sebentar.

Jadi, daripada sibuk ngiri sama orang, coba sekarang pikirin dulu, apa si yang kalian mau jadi prioritas kalian? Dan apa yang bisa kalian lakukan untuk mencapai prioritas itu? Prioritas means mengedepankan hal yang diinginkan dan mengesampingkan hal lain di luarnya. Jadi, dengan adanya prioritas, harus rela ga ngelakuin atau dapat hal lainnya ya.

Dan sekali lagi, sumpe, jangan pengen tahu urusan orang kalau kalian ga kuat hati. Itu kayak kita, putus sama pacar, trus buka Facebooknya untuk kemudian menyadari bahwa dia uda  ganti primary foto dengan foto berdua sama pacar barunya. Trus kita jadi sedih.  Trus jadi bete. Padahal pas putus juga kita uda sangat yakin sama keputusan kita.  <-- Eh, ini beneran ga pernah kejadian di saya, saya kalau uda putus biasanya bodo amat. Hahaha. Yang pernah kejadian adalah, saya iseng buka Friendster mantan pacar dan mendapati bahwa sekarang dia kerja di Hong Kong dan makin ganteng. DAMN!! *lah malah curhat* *etapi itu kejadian pas kuliah kok* Bahaha.

Jadi, E, mo orang ada yang bisa beli mobil dan elo engga kek. Mo ada orang bisa jalan ke Maldives dan elo belom kek. Mo ada orang bisa ngangkang di tengah jalan dan elo engga kek. Santai aja. Tanpa loe sadari, mungkin orang itu juga ngiri karena dia ga bisa punya rambut cepak kece macam loe, ga punya lalaki ndut ipel-ipel macam laki loe, ga punya karir bagus kayak loe, daaaaaaaaaaan, ga punya temen pwincess nan lucu, yaitu gue, kayak loe!!! *yuk mari kibas poni bersama* Tsah!! *joget2 keliling blue mountain*

Be happy gurl. You have to know, you're enviable :)))

Senyum dulu ah.. :)

No comments:

Post a Comment