Feb 24, 2012

Sebuah pemahaman tentang emosi..

Ish ish.. Judulnyaaaa. *kayak judul skripsi* -___-"

Semalam menghabiskan waktu sama Kak Madja, Kak Jerzy, n Kak Amie.. Jadi banyak berpikir (jadi sebelumnya loe ga mikir, Laaaan??).. Dan berhasil menyampaikan beberapa pemikiran hidup tentang pengontrolan emosi (caelaaaah) ke mereka.. *kikikiki*

1. Stay sober..
I've learned it the hard way. Saat saya menghadapi hidup dengan emosi, tangisan, ketidakpedulian akan segala sesuatu yang terjadi (sebagai cara untuk melarikan diri dari kenyataan), hidup saya malah akan bertambah susah. But if I stay sober, all the time, hidup saya dipermudah, tugas-tugas terselesaikan, saya tidak terbawa emosi (yang terkadang hanya sesaat), dan jalan jadi ringan. Berat badan berkurang adalah bonus. Hihihi.

~~> Saya chat dengan teman saya via YM beberapa minggu lalu, dari perkataan awal "Lan, pencitraan loe baik amat di Twitter, yakin begitu?", saya sudah tahu, ini orang (yang mana sebenarnya ga gitu dekat sama saya) kayaknya emang cari ribut. But I stay sober (and I play dumb :p). Saya menjawab semua perkataan dia dengan santai, penuh dengan emoticon senyum dan tawa. Setelah beberapa kali bertukar pesan, akhirya dia mengakhiri dengan kalimat "Ya udah deh, gw kan cuma mo nanya doank." DHUARRR!! Anti klimaks. Kenapa ga pake ribut-ribut jambak-jambakkan tendang-tendangan dan panggil centeng deh?? :D Ga denk, maksud saya, dengan stay sober dan tidak merespon berdasar emosi, saya jadi santai dan ga masukkin hati apa-apa yang dia bilang. Jadi baik buat saya juga. Hidup jadi ngga ribet. ;)

2. Save yourself, darling..
Kalimat ini selalu saya ucapkan pada beberapa teman yang pekerjaan utamanya adalah mengeluh. Baik tentang orang lain atau tentang hal remeh temeh semacam sinyal dari provider yang ga bagus jadi Twitter ngga bisa update. Hahaha. Save yourself. You cannot change ALL things in your life. You cannot have EVERYTHING you want to have. So save yourself. :) Legowo atas semua yang terjadi dalam hidup. Kalau baik jangan lupa bersyukur, kalau tidak baik, coba memperbaikinya sebisa mungkin. Kalau ternyata ga bisa, seperti kata Zarry Hendrik, "Dibawa aja dalam doa..".Hehehe.

~~> Ribut ngeluh karena teman ganti profile picture BBM dan status BBM tiap saat. Merasa terganggu. Save yourself, darling. Matikan aja fitur recent updates di BBMnya. Mereka selamat dari keluhan kita, kita selamat dari mengeluarkan emosi dengan mengeluh. Win win solution. :) Kita mengeluh tentang teman yang belanja kebanyakan, ngomongin dia terus-terusan sampai capek. Oh well, save yourself, darling. Kalau kebiasaan belanjanya tidak menyusahkan hidup kita, kenapa kita harus menyusahkan hidup dia (dan hidup kita juga)? Diterima saja. Mungkin secara psikologis, belanja adalah caranya untuk keluar dari kegerahan hidupnya. Who knows? So, save yourself. :) Cus you can't save others before you can save yourself. ;)

3. Smile..
Dulu banget, saya ingat saat sedang chatting sama Aldy (pake Y bukan pake I, if you know who I mean.. :p), kami sampai di pembahasan tentang "Menjadi Gila". Kesimpulannya adalah, kayaknya menjadi gila dan menjadi bahagia itu bedanya tipis. Orang bisa gila dengan berbahagia. Itulah kenapa, bagi sebagian orang, saya orang yang terlalu sering cengengesan dan keliatannya bahagia terus. Cus I want to be crazy. Crazy with happiness. Kenapa harus nyureng? Aura kenyurengan itu kan membuat suasana jadi ngga enak. Kenapa ngga senyum? Toh semua (mau ga mau) harus dilewati, senyum saja. Smile!! ;)

~~> Ga usah pake contoh lah yang ini, sudah tahu maksud saya kan? Karena kalau saya kasih contoh dengan membeberkan apa-apa saja yang sedang saya jalani saat ini dan berpotensi membuat saya stress, nanti saya malah jadi emosi. So I'm saving myself now. I just want to smile and be crazy with happiness. Hihihi.

4. Everything shall pass..
Hidup itu kan berjalan terus ya. Saya senang atau sedih. Saya cantik atau jelek. Saya ada masalah atau engga. Saya kece atau caem <-- pilihan mahadahsyat. Hidup akan terus berjalan. Kita tinggal menjalaninya saja. Bagaimana menjalaninya, sekali lagi, itu pilihan. Mau dibuat susah bisaaaaa, mau dibuat mudah bisa. Tapi saat buku kehidupan sedang digoyangkan oleh Tuhan dan kita merasa tidak kuat menghadapinya, keep one thing in mind = everything shall pass. Semua akan berlalu. Jalani pelan-pelan, semaksimal mungkin, tambah senyum, dan semua akan berlalu. Bagaimana akhirannya, bukan topik utama. Bagaimana prosesnya, itu yang dihitung. Banyak masalah yang jadi tidak terlewati dengan baik karena kita kepentok di satu kata uber yaitu malas. Hihihi. Maka ayo jangan malas. Kita nunjukkin usaha sedikit aja, tangan Tuhan pasti akan meraih untuk bantu. Percayalah apa yang dikatakan Rudy. (cucitangan)

~~> *sodorin hair tonic Rudy Hadisuwarno* (ga nyambung)

5. Akan ada pelangi..
Saya ingat salah satu tweet yang pernah saya baca (tapi maaf saya lupa siapa yang ngetweet waktu itu, itu sudah RT-an kesekian).

"Janji Tuhan adalah ada kebahagiaan setelah kesulitan. Untung Tuhan ngga menjanjikan ada kesulitan lagi setelah kebahagiaan ya."

BLARR!!!

Hehehe. Itu yang saya pegang teguh (cieee Bulan, pegang pegang Teguuuuh.. *apeu*) dalam hidup. Kalau setelah saya dikasih hujan, pasti saya dikasih pelangi sama Tuhan. Dan itu benar. Jadi setiap saya ada masalah, saya malah akan jumplak-jumplak karena tidak lama, saya pasti akan bisa tersenyum bahagia menikmati berkat yang hadir. Berkatnya kadang sesederhana mengetahui ada begitu banyak orang yang mau menjadi teman saya dalam suka dan duka *tsah* dan kadang begitu luar biasa seperti mengetahui betapa Tuhan sayang sama saya. Hehehe. Abstrak abis. Jadi setiap merasa ada masalah dalam hidup, senyum aja melewatinya, nanti akan ada pelangi yang menunggu di ujung sana kok. No need to worry.

~~> Ga usa pake contoh ya. Kan uda jelaaas. Bulannya mesti ngesot ke Bank Mandiri niiiih.. *lalu Silka mengucap hamdallah* Hihihi.

Senyum dulu ah.. :)

No comments:

Post a Comment