Feb 2, 2012

Review Random: Ini itu..

I challenge myself to write everyday for this month. Easy as I thought, hard as I began to think about what to write, everyday. Hahaha. Payoye. Baru tanggal dua uda bengong mau nulis apa. +___+

Jadi sekarang saya mau nulis review subjektif saja tentang beberapa hal. Sudah lama mau menulis tentang ini tapi lupa-lupa mulu (sampun sepuuuh.. :p) jadi sekarang dikumpulin dan dimulai saja. ;)

Disclaimer: I write from the beginning that this post is a subjective review, no intense to give the brand a bad reputation whatsoever. All of the reviews is based on my personal experience. :) Thank you. :)

1. Bakerzin -- YAY!!
--> Tidak perlu ditanyakan ya, saya sudah beberapa kali menyebut nama ... (oke, saya bingung, Bakerzin ini teh bukan resto kan ya? Coffee shop juga bukan. Ini disebutnya apa deh? Dessert house?) di blog saya. Keberadaannya cukup mudah ditemukan. Saya beberapa kali datang ke Bakerzin di PIM dan seringnya ke Bakerzin yang di Citos (hai Mbak Devinaaaa.. :p). Yang harus dicoba dari Bakerzin adalah Irish Baileys Souffle-nya. Bayangkan bagian atas dari souffle yang renyah berpadu sama krim Baileys meleleh di dalam mulut. Beeeeuh!! Surga dunia!! Pelayanannya ramah, harganya memang agak mahal, tapi ya kalau sesekali makan yang mahal tidak apa, itung-itung menghadiahi diri sendiri sebuah surga dunia. :p Yang saya kurang suka adalah suasananya. Formal sekali. Kursi tinggi-tinggi dan minim sofa. Agak kurang homey sebetulnya. Juga jarak antara satu kelompok kursi dengan kelompok kursi lainnya agak terlalu dekat jadi susah kalau bawa baby, high chairnya atau strollernya jadi bingung mau ditaruh di mana karena kalau ditaruh dekat kursi, akan menghalangi jalan (curhat sebagai nanny-nya Baby Radja..hahaha).

2. Ra Sushi -- NAY..
--> Kali pertama saya ke Ra Sushi, di Citos, menjadi kali terakhir saya menyambanginya juga. Dan sekarang, kami, TFC, selalu cekikikan setiap kali lewat depan Ra Sushi ini karena inget kejadian dulu itu. Saat itu kami berempat, tempat di bagian non-smoking hanya ada dua sofa. Kami menunggu pelayan memberikan solusi apa bisa mengambil sofa atau kursi lain, tapi ngga ada solusi apa-apa sampai kami bertanya "Bisa ditambahkan sofanya mbak?"  dan dia baru menjawab, bisa. Kami belum duduk, dan sofa tambahan belum datang tiba-tiba kami sudah dikasih buku menu. Lhaaaa bagaimana?? Sofanya dulu kek gitu. -__-" Kemudian kami memesan, ngobrol ini itu ini itu lalu kami baru sadar, lah, ini pesanan kami mana deh kok belum datang?? Menanyakan lagi ke pelayan dan dijawab 'Sebentar'. Lalu datang pesanan Mbak Wulan. Mbak Wulan sudah mau habis makannya baru datang pesanan saya. Di tengah saya makan datang pesanan Mbak Teeka. Mbak Teeka sudah selesai makan (semua sudah selesai makan), pesanan miu belum datang. Yang mana sesungguhnya pesanan miu (saya lupa apa namanya) adalah yang paling mudah dibuatnya. Weehee!! Miu bertanya ke pelayan, dijawab dengan nyolot "Iya belum, sabar Bu.". JRENG banget ga tu?! Kami masih santai. Tunggu punya tunggu, ga datang-datang juga. Miu nanya lagi dan kali ini uda ikutan nyolot nanyanya. Bertanya apa yang membuat lama? Dijawab "Kompornya cuma ada sedikit. Jadi nunggu." HAH!! Bilang kek daritadi!! Miu uda kesel banget jadi uda marah-marah tu. Menunggu (masih) lumayan lama, akhirnya pesanan miu datang. Lucunya, di tengah miu makan, tiba-tiba tu pelayan datang lalu menaruh mangkok kecil berisi nasi di meja, tanpa babibu, langsung ditaruh aja gitu. Saya *literally* bengong. Miu nanya "Apa ni?" dijawab sama nyolotnya "Nasi!". Dan saya mau ngakak, jelas-jelas miu bilang ga pesen nasi gitu. Ini uda datengnya telat, nyolot, salah lagi. Hihihi. Miu suruh bawa lagi tu nasi dan pelayannya tanpa ada minta maaf atau apa, ngeloyor aja gitu. Kami selesai bayar, lalu bersumpah ga akan balik lagi ke sana. Padahal ya, makanannya enak lhooooo. HIH!! :D

3. Papabunz -- Mmmm..
--> Saya penggemar berat Rotiboy, jadi kalau ada Rotiboy sudah pasti saya mengerjap-kerjapkan mata penuh kebahagiaan. Nah masalahnya, di kampus saya tidak ada Rotiboy, adanya Papabunz. Akhirnya saya mencoba lah itu si Papabunz. Enak si tetap enak, tapi karena saya subjektif dan membandingkannya dengan Rotiboy, Papabunz ini masih kalah. Pertama, kerenyahannya kurang. Kalau digigit masih terasa ketebalan rotinya, sedangkan kalau Rotiboy, saat digigit, rotinya langsung kempes, jadi lembut banget. Lalu, entah kenapa, Papabunz saya tidak pernah cukup hangat. Selalu dalam keadaan biasa saja. Dingin juga engga, tapi hangat juga engga. Lalu rasa kopinya kurang terasa. Saya belum pernah coba rasa lain selain kopi dan vanilla sih, vanillanya ga terasa sama sekali. Kopinya masih terasa tapi tidak terlalu. Ya masih di bawah Rotiboy lah peringkatnya, tapi tetap a go-to kalau saya butuh penyemangat sebelum kuliah. :))

4. Bukabuku Dot Kom -- NAY..
--> Saya sudah beberapa kali beli di toko buku online ini. Tapi kejadian terakhir membuat saya sampai memundurkan nama saya dari penerima newsletternya. Kesel banget. Hehehe. Alkisah waktu itu saya pesan tiga buku, sudah langsung saya lunasi hari itu juga dan konfirmasi pembayaran sudah lunas dari Bukabuku saya terima keesokan harinya. Tunggu punya tunggu, lebih seminggu kok buku saya ngga datang? Saya tanyakan via web. Dijawab bahwa satu buku belum ada, dan di email memberikan pilihan apakah akan menunggu, buku diganti, atau refund untuk yang satu buku? Saya jawab, refund saja dan kirim yang dua. Sudah oke tuh. Tiba-tiba selang dua hari, dia email bukunya sudah lengkap semua dan akan dikirim secepatnya. LAH?! Padahal di saat yang sama, saya sudah memesan buku yang dia bilang ngga ada, di toko buku lain. GLEK banget kan tuh. Lalu saya kasitahu di email, kan sudah minta refund dan kirim yang ada saja, dan memberitahu saya sudah pesan buku yang sama di toko buku lain. Tapi dicuekkin. Krik krik krik. Dan tiba-tiba datanglah si buku itu. TIGA. Lengkap!! HUH!! Selang sehari, datang buku yang sama, yang saya pesan di toko buku online lainnya (pesannya selang sepuluh hari-an, datangnya selang satu hari). Jadi saya punya bukunya dobel. Kesel! Langsung unsubscribe newsletternya, dan ga mau lagi pesan di situ. Hihihi.

4. Bukukita Dot Kom -- YAY!!
--> Nah ini akhirnya jadi tempat saya beli buku sekarang. Pelayanannya baik, diskonnya oke, komunikasi lancar. Dikasitau kalau buku engga ada (kemarin saya pesan Joker dan ngga ada) tidak sampai harus saya yang nanyain. Lalu saat saya minta direfund untuk buku yang ngga ada dan dikirim untuk yang lain, segera dikirim dan direfund juga uangnya. :) Sipirili lah. Hehehe.

5. Kenko -- Citos?? YAY!! PIM?? NAY..
--> Seminggu sekali TFC pasti ada acara refleksiologi bareng. Dan pilihan utamanya pasti ke Kenko. Nah karena kami banci Citos, jadi lah Kenko yang sering kami sambangi yang di Citos. Pernah sekali ke Kenko PIM, tapi ngga enak, ruangannya kurang enak, pijatan terapisnya juga kurang enak. Lucunya, kami tahu bahwa terapis Kenko ini dirolling setiap beberapa saat sekali, tapi entah kenapa, terapis yang di Citos sudah pasti selalu enak memijatnya. Padahal mungkin saja terapis yang di Citos ini adalah terapis yang memegang kami di PIM. Hahaha. Terapis favorit saya Mas Yusuf namanya, gendut ipel-ipel gitu orangnya. Kalau lagi memijat sepenuh hati bener. Dan dia tahu saya suka tidur kepompong, jadi kalau saya sudah tidur, dia akan menjaga selimut terus menutup seluruh bagian tubuh saya, kayak kepompong, kayak bayi dibedong. Hehehe. Sekarang Mas Yusufnya lagi ngga ada di Citos, entah lagi di Kenko mana. Huhuhu. Tapi seperti yang saya bilang, terapis di Citos itu enak semua. Jadi ya kalau ke Citos sih, sama siapa aja juga hayok. Hahaha.

Hari ini sekian dulu reviewnya ya. Kapan-kapan review lagi. :)

Senyum dulu ah.. :)

No comments:

Post a Comment