Dec 6, 2011

Arisan 2: What wud u do?

Saya baru saja selesai menonton film Arisan 2. Bagi saya, film ini sangat menyegarkan.


Saya ngga akan melihat dari sisi penonjolan kaum gay dan atau lesbian dan atau biseksualnya ya, atau sisi sosialita, arisan, dan skandalnya, faktanya, saya tahu kehidupan seperti itu memang ada. Ya, kalian membaca blog seorang perempuan dengan teman laki-laki yang hampir semua gay (hampir lhoooo, saya ga bilang semua, nanti kalau dibilang semua, yang belum gay marah lagi.. hihihi). Dan di beberapa kesempatan, saya juga (HARUS!) berhaha-hehe pada para sosialita, mengetahui hubungan terlarang dan memutuskan untuk diam (yang satu pacaran sama yang ini, tapi yang ini punya hubungan tersembunyi sama si itu, dan si itu adalah partner kerja si nomor dua. Lalu nomor dua threesome sama si B dan C, padahal B dan C adalah anak dari si itu, yah begitulah, pusing..hihihi) so ya, pemaparan seperti itu sih bukan hal yang tidak biasa bagi saya.

Tapi yang akan saya tonjolkan di sini adalah betapa manusiawinya cerita yang dibuat. Betapa berbobotnya pesan yang ingin disampaikan. Betapa dekat dengan kehidupan. Betapa menyegarkan.

Saya mengingat inti omongan Molly bahwa orang yang divonis kanker adalah orang yang beruntung. Karena divonis kanker, diberitahu masa usia yang masih akan dimiliki, membuat orang-orang yang hidup dengan kanker lebih dulu mengetahui kapan kira-kira mereka akan meninggal, therefore, mereka bisa melakukan persiapan. :)

Ketika seseorang tidak mengerti kapan dia akan meninggal, maka yang bisa dilakukannya hanyalah menjalani hidup. Dengan sebaik-baiknya, seburuk-buruknya, atau biasa aja adalah pilihan masing-masing dan itu semua tentatif, apa yang baik menurut saya belum berarti baik menurut kalian. Dan apa yang bagi kalian buruk, mungkin menjadi baik bagi saya. Koridornya bias. Tergantung pemahaman masing-masing. Tapi bagi orang yang sudah diberitahu akan berapa lama lagi mereka bisa hidup, mereka memiliki waktu yang lebih intens untuk lebih mempersiapkan diri. Kalau mereka memilih jalan A, mereka bisa total di A. Kalau mereka memilih jalan B, mereka bisa total di B. Maka positifnya, orang-orang dengan penyakit yang bisa membuat orang lain (yaitu dokter) memperhitungkan sisa masa hidup mereka, adalah orang-orang terpilih. Orang-orang terpilih yang hidupnya dimudahkan Tuhan untuk bisa lebih bersiap menghadapi dunia setelahnya. :)

Pulang ini saya jadi berpikir, apa ya yang akan saya lakukan kalau hidup saya divonis dokter tinggal beberapa tahun lagi? Apa saya akan terus menangis dan mengasihani diri? Atau malah bangkit dan membuat hidup saya lebih berguna bagi orang lain? Atau sesederhana menjalani hidup seperti biasa?

Saya diam dan berpikir, sepertinya satu minggu pertama sejak vonis diberikan saya akan menangis terus dan mengasihani diri. *kekeke, drama.. :p* Lalu selanjutnya melakukan yang kedua. Dan pada akhirnya melakukan yang kedua dan ketiga. Kenapa yang ketiga juga dimasukkan? Karena, ya, saya bersyukur untuk hidup saya sekarang. Tidak perlu ada yang diganti. Cukup diperbaiki saja, dengan cara saya dengan pemahaman saya. Bersyukur saya memiliki keluarga yang sepadan (sepadan dan ligitan..hihihi), teman-teman yang baik (dan gila), warna hidup yang tidak melulu hitam dan putih tapi juga ada fuschia tangerine dan cerulean, dan juga saya memiliki Tuhan.

Jadi ya, saya ingin menikmati hidup saya sekarang dan nanti dengan cara yang menurut saya baik. Biarin aja ya, kan hidup saya. Hehehe. Hidup dengan cara saya pasti akan membuat saya siap menjawab dan mempertanggungjawabkan semua yang sudah saya lakukan di dunia ini nanti di hari akhir. *tsah!!* Amiiiiin.

Bagaimana dengan kalian, apa yang akan kalian lakukan kalau hidup kalian divonis dokter tinggal beberapa tahun lagi? Hehehe.

Senyum dulu ah.. :)

Tambahan 1: Permisi, mau bertanya, itu perayaan Waisak di Borobudur apa hanya untuk yang beragama Buddha saja atau siapapun boleh datang dan berdoa kah? Kalau hanya untuk yang Buddha, apa diperiksa KTPnya?

Tambahan 2: Saya selalu bermimpi (dan terus menjaga mimpi) bahwa saya akan memiliki sepasang anak kembar. Laki-laki dengan nama Angkasa Raya Indiraswadi (ksatria pemimpin yang besar) dan perempuan dengan nama Aubreya Bintang Indiraswadi (ksatria pemimpin yang ceria dan anggun), tapi tadi selesai menonton, saya jadi tergoda untuk memiliki anak dengan nama Talu (musik pembuka). Ya semoga Tuhan mendengar dan tersenyum; dengan mimpi saya memiliki dua anak kandung dan empat anak angkat, maka Talu may be one of their names. Hehehe. Amin.

Tambahan 3: Ya Tuhanku, itu Tom kenapa ganteng banget. Karakternya dibikin tanpa cela ih. Putih sipit berbadan bagus bersuara kece dan berpemahaman spiritual yang bagus. Rrrrr. Bagaimana ini?? Saya jatucinta sama si Tom niiiii... Sluuurp!! *ketjupbasah!!* *terbangin lope2 di udara* Huaaaaa.... *tolong abaikan tambahan 3 ini.. Hehehe*

2 comments:

  1. hehehe tom ini siapa sih? ganteng :p

    ReplyDelete
  2. NAAAAHHHH!!!! Hahahaha.. Edward Gunawan namanya.. Actor and producer for some indie movies, also a model.. ;)

    ReplyDelete